
Seperti
dilansir dari situs resminya, Bank Dunia menuturkan, pinjaman tersebut
atas permintaan pemerintah Indonesia sebagai kontingensi terhadap
kemungkinan volatilitas pasar yang berpotensi menekan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
"Meski ekonomi Indonesia terus bertumbuh
melampaui pertumbuhan Amerika Serikat (AS) atau negara-negara Eropa,
namun saat ini tren pertumbuhannya sedikit melambat akibat melemahnya
kinerja ekspor menyusul turunnya permintaan negara-negara di dunia,"
demikian dikutip dari Radio ABC, Jumat (18/5/2012).
Pinjaman tersebut diharapkan dapat
menambal potensi melambungnya defisit anggaran. Pasalnya, jika krisis
di Uni Eropa makin memburuk, maka dampaknya tidak hanya pada
perlambatan ekonomi di China atau AS, namun juga ke dalam negeri.
Meskipun menjadi salah satu negara
berkembang tercepat di Asia, Indonesia disebut tetap akan menerima
pinjaman sebesar USD2 miliar dari Bank Dunia ini. Pinjaman ini kabarnya
akan digunakan untuk menguatkan nilai tukar rupiah. [okezone/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar