Bagaimana sikap MHTI terhadap kedatangan Irshad Manji?
Muslimah
HTI mengecam pemerintah yang memberi ijin kedatangan Irshad Manji di
Indonesia. Kedatangan Manji kemarin bukan untuk pertama kalinya.
Kedatangan sebelumnya sudah nyata menunjukkan bahaya pemikirannya bagi
umat, kok sekarang dibiarkan kembali datang. Muslimah HTI juga
mempertanyakan motif dan latarbelakang mereka-mereka yang mengundang
Manji untuk mengkampanyekan pemikiran liberalnya!
Siapa sebenarnya Irshad Manji?
Manji
adalah ikon pengusung feminis liberal yang mengaku beragama Islam.
Kalau selama ini banyak kaum feminis menyerukan pemikiran sesatnya,
masyarakat masih melihat kesesatannya dan tidak adanya pijakan agama
yang melatarbelakangi. Namun pada sosok Manji, diopinikan seolah-olah
pandangan sesatnya adalah ‘penafsiran yang berbeda’ terhadap nash-nash
syariat. Bahkan beberapa pentolan liberal menyebutnya ‘mujtahid
muslimah’!. Seakan-akan pijakan ide sesatnya adalah agama, padahal yang
dia lakukan justru mengacak-acak hukum-hukum agama. Jelas, pemikiran
Manji jauh lebih berbahaya daripada pengusung feminis dan liberal
lainnya.
Apa saja pemikiran Irshad Manji?
Dia
menggugat kepatuhan muslim pada pemahaman-pemahaman kunci dari
agamanya. Dalam bukunya “Beriman Tanpa Rasa Takut..” Manji
merekomendasikan agar seorang muslim berani menafsirkan nash sesuai hawa
nafsunya. Juga menganjurkan meninggalkan hukum-hukum syariat yang
dianggap bertentangan dengan logikanya. Asal ada logika yang cocok yang
menjadi pijakan, tak perlu terkungkung pada pemahaman-pemahaman yang
selama ini sudah mapan. Diantara kesesatannya, karena Islam mengakui HAM
Manji menyimpulkan tidak ada larangan menjadi homo atau lesbian. Bahkan
dia menyatakan kalau dia seorang lesbian. Manji juga menjadi mentor
ideologis Musdah Mulia yang kita tahu persis kesesatan buah pikirnya.
Lebih parah lagi, Manji memberi pandangan ‘nyeleneh’ bahwa perempuan
tidak perlu terbebani kewajiban melahirkan anak! Semua pemikiran dan
perilakunya jelas menyimpang, berbahaya dan harus dijauhkan dari umat!
Sejauh mana pemikiran Manji membahayakan perempuan dan keluarga?
Apa
yang dikampanyekan Irshad Manji jelas sangat berbahaya bagi kaum
perempuan, juga bagi pembentukan institusi keluarga!. Di tengah derasnya
arus pemikiran liberal dan gaya hidup kapitalis saat ini ide Manji bisa
mendorong semakin banyak perempuan mengabaikan pernikahan, menganggap
kehidupan pernikahan adalah beban, hambatan dan bahkan penjara yang
mengurangi kebebasan dsb. Selanjutnya melahirkan anak dianggap hanya
menambah masalah baru, toh ada cara ‘melahirkan’ yang lain yakni
melahirkan karya misalnya. Jelas ini membahayakan kelangsungan keluarga
dan mengancam lahirnya generasi. Lost generation di depan mata!
Bagaimana
dengan pandangan yang menyatakan bahwa lesbian bukanlah melanggar
kodrat dan perempuan tidak punya kewajiban biologis untuk melahirkan?
Pemikiran
ini menyesatkan! Apa maksudnya nggak melanggar kodrat? Coba lihat
Al-Quran Surah An Nisaa ayat 1. Jelas-jelas laki-laki dan perempuan
diciptakan Allah berpasangan laki-laki dan perempuan, Allah jadikan
laki-laki cenderung kepada perempuan dan sebaliknya –bukan kepada sesama
jenisnya, ada syari’at pernikahan kemudian lahir keturunan. Allah
menyiapkan perempuan secara fisiologis berbeda dengan laki-laki agar
perempuan bisa hamil,melahirkan dan menyusui. Semua diciptakan Allah
dalam rangka melestarikan jenis ( li baqa’ an nau’ al insan).
Itulah kodratnya. Menyatakan bahwa kecenderungan terhadap sesama jenis
(homoseksual, lesbianisme) tidak melanggar kodrat, juga tidak perlu
perempuan merasa berkewajiban melahirkan jelas bertentangan dengan
fitrah atau kodrat penciptaan. Apa jadinya kehidupan umat manusia ke
depan bila pemikiran sesat Manji ini dibiarkan dan bahkan difasilitasi
melalui penyebaran buku-buku yang dia tulis?
Lalu, Bagaimana pandangan Islam terhadap lesbianisme?
Lesbianisme
adalah ide sesat yang tidak boleh dibiarkan ada. Tidak ada perbedaan
pendapat sedikitpun tentang keharamannya. Dalam Islam salah satu fungsi
syariat adalah pemeliharaan keturunan (muhafadzah ala an nasl),
dengan adanya syariat pernikahan, larangan zina, larangan homoseksual
dan lesbianisme. Ada sanksi tegas jika larangan-larangan di atas
dilanggar. Dengannya kelangsungan generasi terpelihara dan kehormatan
lanusia terjaga. Bagi pelaku lesbianisme ada hukuman bunuh sebagaimana
dalam sabda Rasulullah saw diriwayatkan Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi,
Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad dari Sahabat Ibnu Abbas ra , yang artinya:
“Barangsiapa
yang kalian temui melakukan perbuatan kaum Luth (homoseks/lesbian) maka
bunuhlah pelaku dan orang yang menjadi objeknya”.
Bagaimana Sikap Muslimah HTI?
Muslimah
HTI melihat kedatangan Irshad Manji yang mengkampanyekan perilaku
seksual menyimpang, berdekatan waktunya dengan rencana konser Lady Gaga
yang juga menyuarakan lesbianisme dalam sebagian lagunya menunjukkan
semakin kuatnya gempuran paham kebebasan. Kebebasan menafsirkan nash
syariat untuk melegalisasi kesesatan perilaku diusung oleh Manji, dan
kebebasan berperilaku dan budaya diangkat oleh Gaga. Apa yang dilakukan
Manji selaras dengan amanat CEDAW agar menghilangkan semua hal termasuk
penafsiran ajaran agama yang membedakan laki-laki dan perempuan. Belum
lagi pembahasan RUU Kesetaraan Gender yang pasal-pasalnya mendorong
sepenuhnya perilaku liberal . Semua juga tidak lepas dari agenda-agenda
internasional untuk menghancurkan perempuan dan keluarga. Juga
memberangus benih-benih lahirnya generasi harapan dari rahim umat Islam.
Pemerintah
yang semestinya menjaga dan melindungi umat malah memfasilitasi
menyebarnya kerusakan perilaku dengan mengijinkan kedatangan Manji ini.
Apalagi jika nanti benar RUU KKG disahkan sebagai UU, semakin nyata
pemerintah mendorong masyarakan memiliki perilaku menyimpang, melanggar
syariat dan juga menentang fitrah penciptaan manusia. Astaghfirullah.
Karenanya
kita tak bisa kita berharap perempuan dan keluarga menjadi lebih baik
dengan pemerintah seperti ini. Kita membutuhkan seorang imam (khalifah)
yang akan melindungi kaum perempuan dari kampanye kesesatan dan menjaga
keluarga dari kehancuran. Karenanya, kedatangan Manji ini harus menjadi
dorongan bagi umat, khususnya kaum perempuan agar lebih
bersungguh-sungguh memperjuangkan segera tegaknya seluruh syariat Islam
dalam wadah khilafah Islamiyah.[][khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar