Suriah- Sejumlah
korban selamat dalam pembantaian di kawasan Houla Suriah menceritakan
peristiwa penyerangan dan pembunuhan anggota keluarga mereka yang
dilakukan pasukan pemerintah akhir pekan lalu.
Beberapa saksi mata mengatakan mereka bersembunyi atau berpura-pura tewas agar selamat dari penyerangan.
Kebanyakan
menyatakan militer dan milisi shabiha yang melakukan kekejaman
tersebut, meski rezim Assad bersikeras serangan dilakukan ”teroris
bersenjata”.
Pengamat PBB yang mengunjungi desa Taldou tempat dimana pembantaian
berlangsung mengatakan mereka menemukan bukti serangan dari pasukan
pemerintah.
Mereka juga mengkonfirmasi sekitar 108 korban, kebanyakan anak-anak, tewas akibat tembakan jarak dekat atau serangan pisau.
Sejumlah
saksi mata yang berbicara kepada BBC mengatakan mereka meyakini bahwa
militer dan anggota milisi shabiha yang bertanggung jawab.
“Kami
berada di dalam rumah, mereka masuk, shabiha dan pasukan keamanan,
mereka masuk dengan senjata Kalashnikov dan senapan mesin,” kata Rasha
Abdul Razaq yang selamat dari serangan.
“Mereka membawa kami ke sebuah ruangan dan memukul ayah saya di kepala dengan senjata dan menembaknya tepat di dagu.”
Dari 20 anggota keluarga dan teman di dalam rumah, dia mengatakan hanya empat yang selamat.
Seorang
warga lainnya, yang meminta dirahasiakan namanya mengatakan dia
bersembunyi di loteng saat lelaki bersenjata menarik anggota keluarganya
dan menembaki mereka.
“Saya
buka pintu, dan saya banyak melihat jenazah, saya tidak bisa mengenali
anak-anak saudara lelaki saya. Tidak bisa digambarkan. Saya punya tiga
anak, saya kehilangan tiga anak,” katanya.
“Mereka membawa kami ke sebuah ruangan dan memukul ayah saya di kepala dengan senjata dan menembaknya tepat di dagu”
Rasha Abdul Razaq Saksi mata lainnya menceritakan bagaimana mereka ketakutan jika pasukan rezim kembali ke kawasan tersebut.
Jumlah
korban tewas tidak diketahui secara pasti, tetapi wartawan BBC di
Lebanon mengatakan jumlah kemungkinan bertambah dari keterangan saksi
dan laporan dari pemerhati HAM di lapangan.[bbc.co.uk/[khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar