HTI Press, Makassar-
Terpilihnya Nafsiah Mboi sebagai Menteri Kesehatan yang baru, rupanya
disambut hawa penolakan oleh para aktivis islam. Pernyataan beliau
terkait perang terhadap HIV/AIDS sebagai bentuk tindak lanjut MDGs
dengan mengampanyekan penggunaan kondom di kalangan remaja, berbau
kontroversi.
Menyikapi
pernyataan Nafsiah Mboi, ratusan Pelajar dan Mahasiswa turut andil
dalam aksi damai yang di koordinir oleh Lajnah Dakwah Sekolah (LDS) dan
Lajnah Thulab al Jami’at (LTJ) DPD I HTI Sulsel(25/6). Aksi dengan tema: Tolak kondomisasi, tolak free sex ini
di mulai dari universitas 45. massa aksi kemudian berjalan menuju
Monumen Mandala sembari meneriakkan yel-yel penolakan kampanye kondom.
Beberapa
orator muda tampil memberi wejangan politik. Muhammad Rio dalam
orasinya menegaskan, proyek kondomisasi adalah upaya melegalkan perilaku
seks.
“Proyek kondomisasi ini tiada lain adalah salah satu bentuk upaya pemerintah melegalkan perzinahan, free sex di Indonesia.”
Rasyid
Andi perwakilan mahasiswa UMI, mengemukakan bahwa kondomisasi bukanlah
solusi untuk menghentikan penyebaran HIV/AIDS. Syariat Islam lah
satu-satunya solusi, yakni dengan pengaturan hubungan pria dan wanita
berdasarkan halal-haram sebagai tolak ukurnya.
Dalam
wawancaranya, Satris Muchlis selaku ketua LDS menjelaskan upaya
kampanye penggunaan kondom di kalangan remaja ini hanyalah praktik
tambal sulam. Kondomisasi tidak akan menyelesaikan akar masalah
penularan HIV/AIDS yakni seks bebas di kalangan remaja. Justru dengan
adanya legalisasi kondom, seks bebas akan semakin meraja lela dan
berakhir pada perilaku aborsi yang tentu saja akan terus meningkat.
Hairul
Idrus, salah seorang guru yang turut berpartisipasi dalam aksi ini juga
mengatakan bahwa proyek kondomisasi hanyalah alasan untuk melegalkan
seks bebas dan semakin menancapkan akar sekularisme di negeri ini.
“tentu hal ini bertolak belakang dengan kepemimpinan berpikir kita (islam, red).” []Itonroy/Indra Wirawan/[khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar