Switchblade
diproduksi oleh Perusahaan AeroVironment di Monrovia, California,
beratnya hanya kurang dari enam pound (2,7kg) dan dapat diluncurkan
dengan cepat dan dikirim melalui punggungan lingkaran terdekat di medan
perang sebelum membidik musuh-biasanya dada atau kepala seorang pejuang,
lapor The Guardian.
Senjata
yang dijuluki "shotgun terbang" oleh komandan AS, diklaim telah banyak
diuji oleh militer AS, Marinir AS dan Angkatan Udara AS. Mereka juga
mengklaim bahwa senjata ini sangat efektif sehingga AeroVironment telah
mendapatkan kontrak senilai lebih dari 14 juta USD dalam sepuluh bulan
terakhir.
Meningkatnya
serangan pengecut drone AS di bawah komando Obama telah menciptakan
kontroversial saat para kritikus mengatakan pembunuhan yang dilakukan
oleh drone AS lebih banyak melanggar hukum. Seperti drone Predator dan
Reaper, Switchblade tak berawak ini diterbangkan oleh pilot yang
memonitor penerbangan melalui layar video. switchblade dapat
berkeliaran selama berjam-jam di atas target sebelum dikirm untuk
menyerang.
Biasanya
terbang jauh lebih rendah dari pesawat lain, kurang dari 500 kaki di
atas tanah dan sangat bermanuver, yang memungkinkan untuk tetap berada
di lingkaran dalam target atau melarikan diri.
Switchblade
ini diklaim dirancang untuk digunakan oleh unit kecil yang membutuhkan
melakukan serangan dengan sasaran dekat, seperti penembak jitu di
punggung bukit atau di atas atap gedung.
Pengamat
pertahanan yakin perang di masa depan akan melihat banyak drone
bersenjata lebih mini dari yang sekarang yang disebut "amunisi
berkeliaran" dan disediakan untuk pasukan darat.
Bruce
Gagnon, koordinator Jaringan Global Melawan Senjata dan Kekuatan Nuklir
di Luar Angkasa mengatakan munculnya drone mini merupakah langkah
militer untuk pertempuran yang diperjuangkan oleh robot. "Kami telah
melihat upaya ini oleh militer pada dasarnya peperangan robotisasi. Ini
memberi mereka dua hasil yang sangat berharga, yaitu mengurangi biaya
karena drone ini jauh lebih murah dari F-16 dan kedua hanya membutuhkan
sedikit orang di medan perang." (haninmazaya/arrahmah/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar