Beberapa anak-anak mengatakan mereka dipaksa menaiki tank untuk menghentikan serangan yang dilancarakan oposisi.
Utusan
khusus PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata Radhika Coomaraswary
kepada BBC mengatakan tim yang dipimpinnya kembali dari Suriah membawa
laproan mengerikan.
Radhika
mengatakan dia tak pernah melihat situasi konflik di mana nyawa
anak-anak tidak diselamatkan bahkan ikut menjadi target sasaran
pembunuhan.
“Banyak bekas tentara mengatakan mereka menembaki kawasan permukiman sipil melihat anak-anak dibunuh dan disiksa,” kata Radhika.
“Kami
juga mendengar pengakuan beberapa anak yang mengatakan mereka dinaikkan
ke atas tank dan digunakan sebagai tameng hidup sehingga tank itu tidak
ditembaki,” tambah dia.
Selain pasukan pemerintah, Radhika menambahkan pasukan oposisi juga ditengarai membahayakan nyawa anak-anak.
“Pada
awalnya kami dengar Pasukan Pembebasan Suriah merekrut anak-anak untuk
tugas-tugas kesehatan dan bantuan lainnya namun mereka berada di garis
depan,” papar Radhika.
Terkejut
Radhika Coomaraswary mengatakan sangat terkejut dengan penderitaan anak-anak Suriah yang terjebak di tengah pertempuran.
Di
banyak daerah konflik, sering ditemukan kasus tewasnya anak-anak di
kawasan rawan tembak menembak. Namun yang terjadi di Suriah sudah sangat
melewati batas.
“Penyiksaan
anak-anak dalam tahanan bahkan yang berusia di bawah 10 tahun, sudah
sangat keterlaluan. Kondisi ini tak kami temukan di daerah konflik
lain,” kata Radhika.
Dalam
laporan tahunan anak-anak dan konflik bersenjata memasukkan laporan
soal serangan di desa Ayn l’Arouz di Provinsi Idlib pada 9 Maret 2012.
Laporan
itu mengutip sejumlah saksi mata yang mengatakan pasukan pemerintah dan
milisi bersenjata mengambil anak-anak dengan paksa dari rumah mereka.
Mereka kemudian ditempatkan di jendela depan bus pengangkut pasukan yang menyerang desa itu.
Anak-anak
lain mengaku mereka dipukuli, mata mereka ditutup, dicambuk
menggungakan kabel listrik, disundut rokok dan bahkan disetrum saat
diinterogasi.
Saat
ini PBB memiliki pasukan pengamat untuk memastikan Suriah menjalankan
gencatan senjata dan rencana damai yang ditawarkan PBB dan Liga Arab.
Namun
sejauh ini gencatan senjata tak kunjung terjadi bahkan pembantaian
warga sipil terus terjadi di sejumlah kota di Suriah. (bbc/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar