Sejumlah wartawan bertanya, apakah wadah
ormas Islam yang tergabung dalam LPOI ingin menandingi Forum Umat Islam
(FUI)? Ada pula pertanyaan, dideklarasikannya forum ini, apakah terkait
dengan konflik NU-Syiah di Jawa Timur? Yang jelas, banyak pihak
mempertanyakan, untuk apa dan ada gerangan apa PBNU tiba-tiba membentuk
satu wadah yang terdiri dari 13 ormas Islam tersebut?
Ke-13 ormas yang ikut mendeklarasikan
dan menyatakan bergabung dalam LPOI itu adalah: Nahdlatul Ulama (NU),
Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar,
Ar-Rabithah al-Alawiyah, al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam
Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Dalam sambutannya Nazri Adlani dari Al
Washliyah mengatakan, LPOI terwujud untuk membangun Ukhuwah Islamiyah
dalam bingkai NKRI. Misinya adalah rahmatan lil’alamin, mewujudkan soliditas dan solidaritas sesama umat Islam.
Sementara itu dikatakan Luthfi At Tamimi
(Sekum LPOI), ormas Islam yang tergabung di LPOI ini tidak berpolitik.
Lembaga Persahabatan Ormas Islam ini dibentuk untuk menjaga Pancasila
sampai akhir hayatnya. “Siapapun yang berani mengugat, mengubah, dia
akan berurusan dengan 13 ormas Islam ini, yang memiliki 100 juta
anggota,” kata Lutfi mengancam.
Hadir dalam deklarasi tersebut
diantaranya: Jusuf Habibie, Komjen Imam Soejarwo yang mewakili Polri,
Denjen Kopasus Soenarko, Prof. Maman Abdurrahman, KH. Ahmad Satori.
Saat ditemui Voa-Islam, Ketua
yayasan Az Zika Ustadz Abdul Syukur mengatakan, bergabungnya Az Zikra
di LPOI diawali dengan niat baik, yakni atas dasar ukhuwah Islamiyah dan
kemaslahatan. “Kami ikuti yang senior. Tapi, kalau ditengah jalan
terjadi sesuatu, maka Az Zikra akan mengambil sikap sendiri,” ujarnya.
Ustadz Syukur mengaku belum pernah duduk
dalam sebuah forum. Namun, niatnya adalah dalam rangka merekat ukhuwah
Islamiyah. Ia tidak tahu persis latar belakang dibentuknya lembaga ini,
entah bermuatan politik atau tidak. “Niat kami hanya menjaga ukhuwah
Islamiyah saja, tidak ada kepentingan apapun.”
Kronologis Berdirinya LPOI
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj
mengatakan, LPOI yang resmi dikukuhkan pada tanggal 1 JUni 2012
terilhami oleh semangat kelahiran Pancasila. Semua ormas yang tergabung
dalam LPOI memiliki komitmen yang sama terhadap empat pilar demokrasi,
dengan mendeklarasikan sikap anti kekerasan.
Bertepatan dengan hari lahir Pancasila
pada 1 Juni 2012, 13 Ormas Kemasyarakatan (Ormas) berbasis massa Islam
itu secara resmi mengukuhkan berdirinya Lembaga Persahabatan Ormas Islam
(LPOI). Pengukuhan dilaksanakan di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU).
“Tidak ada kekerasan dalam agama, atau
tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Kami Ormas Islam bergabung
memiliki komitmen yang sama, yakni menokak segala macam kekerasan,” kata
Kiai Said.
Forum Persahabatan Ormas Islam dalam
LPOI juga ditegaskan tidak memiliki agenda politik. LPOI dibentuk
sebagai wadah persahabatan keimanan, akhlak, dan budaya. “LPOI dibentuk
bukan untuk menghaapi siapa-siapa, bukan untuk memusuhi siapa-siapa.
LPOI juga tidak memiliki kepentingan politik apapun,”tandas Said.
Melalui LPOI, ormas Islam yang
sebelumnya sudah bersatu diharapkan lebih mempererat hubungannya. LPOI
memiliki sikap yang sama, siap membantu Pemerintah dalam pemberdayaan
masyarakat, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Pada akhir bulan Mei 2011, beberapa
tokoh ormas-ormas Islam bertemu di Gedung Pengurus Besar Nahlatul Ulama
(PBNU). Dalam pertemuan tersebut, tokoh-tokoh dari ormas Islam meminta
kepada KH. Said Aqil Siroj agar bisa bertemu dengan Presiden SBY di
Istana untuk menghadap dengan Pimpinan Ormas-ormas Islam.Inti dari
pertemuan tersebut bersifat silaturahim.
Pada 7 Juni 2011, selasa siang, utusan
dari 12 ormas Islam diterima SBY di Istana. Bersama dengan Presiden,
hadir beberapa menteri, diantaranya: Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Gamawan Fauzi, SH, MM, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan
Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Menteri
Agama (Menag) Drs. Suryadharma Ali, Menteri Sekretaris Negara (Sekneg)
Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi.
Dikatakan, sudah beberapa kali pertemuan
antara Ormas Islam didalam satu wadah, dimana ada usulan seperti Forum
Persahabatan Ormas Islam Indonesia. Pada saat pertemuan (5 Agustus
2011) di Gedung Majalah Sabili, terbentuklah team 9 orang untuk membahas
nama, logo, visi dan misi serta alamat sementara.
Pada tanggal 21 Oktiber 2011,
dideklarasikan berdirinya Lembaga Persahabatan Ormas Islam dengan
susunan pengurusnya. Di Gedung PBNU, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
(DDII) dimasukkan sebagai pendiri lembaga ini.
Lembaga Persahabatan Ormas Islam
Indonesia segera menulis surat kepada Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Agama, Kapolri, Menko Polhukam, serta Menkumham untuk
beraudiensi.
Pada tanggal 20 Februari 2012 bertepatan
dengan Hari Senin, Lembaga Persahabatan Ormas Islam bertemu dengan
Menteri Polhukam di Kantornya. Pembentukan lembaga tersebut telah ada di
akta Notariskan pada tanggal 18 April 2012. Desastian
Nasionalisme Haram menurut islam karena faham yang bersumber dari ideologi kapitalis.
BalasHapus