Dari
kuota sebanyak 820.804 jiwa, hanya sebanyak 164.160 jiwa saja yang
terlayani Jamkesmas. Sisanya terpaksa ditanggung Pemkab Sukabumi melalui
layanan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
‘’Kami
minta perbaikan data kepesertaan Jamkesmas, karena banyak warga tak
terlayani,’’ terang Kepala Bidang Promosi Kesehatan (Promkes) Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Ujang Zulkifli, Ahad (24/6). Data
kurang akurat menjadi penyebab banyaknya warga miskin yang tidak
memperoleh haknya. Warga yang tidak memperoleh Jamkesmas merata baik di
perdesaan maupun perkotaan.
Menurut
Ujang, Dinkes pernah melakukan pengecekan terhadap seribu warga
penerima Jamkesmas. Hasilnya, hanya sekitar 19,7 persen saja data
penerima Jamkesmas yang akurat dan valid. Sementara data lainnya tidak
akurat terkait nama maupun kesalahan alamat warga.
Dampaknya,
ujar Ujang, Pemkab Sukabumi harus mengeluarkan dana yang cukup besar
untuk menanggung layanan Jamkesda. Sementara dana Jamkesmas yang tidak
terpakai terpaksa dikembalikan ke pemerintah pusat.
Namun,
pada 2012 ini pemerintah pusat menjanjikan adanya pembaharuan data dan
jumlah penerima Jamkesmas. Informasi yang diperoleh, kuota penerima
Jamkesmas bagi warga Sukabumi naik menjadi sebanyak 970 ribu jiwa.
Pencetakan
kartu Jamkesmas dan penerapan data baru ini baru dilakukan pada
November 2012 mendatang. Sebelum November, maka data penyaluran
Jamkesmas masih menggunakan data lama yang tidak akurat. [mam/rep/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar