
khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - Islam adalah ajaran yang sangat sempurna, sampai-sampai cara berpakaianpun dibimbing oleh Alloh, Dzat yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi diri kita. Bisa jadi sesuatu yang kita sukai, baik itu berupa model pakaian atau perhiasan pada hakikatnya justeru jelek menurut Alloh. Alloh berfirman:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu adalah baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal sebenarnya itu buruk bagimu, Allohlah yang Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al Baqoroh: 216).Oleh karenanya marilah kita ikuti bimbingan-Nya dalam segala perkara termasuk mengenai cara berpakaian.
Perintah dari Atas Langit
Alloh Ta’ala memerintahkan kepada kaum muslimah untuk berjilbab sesuai syari’at. Alloh berfirman,
“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu serta para wanita kaum beriman agar mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka mudah dikenal dan tidak diganggu orang. Alloh Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Al Ahzab: 59)Ketentuan Jilbab Menurut Syari’at
Berikut ini beberapa ketentuan jilbab syar’i ketika seorang muslimah berada di luar rumah atau berhadapan dengan laki-laki yang bukan mahrom (bukan ‘muhrim’, karena muhrim berarti orang yang berihrom) yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shohihah dengan contoh penyimpangannya, semoga Alloh memudahkan kita untuk memahami kebenaran dan mengamalkannya serta memudahkan kita untuk meninggalkan busana yang melanggar ketentuan Robbul ‘alamiin.
- Pakaian muslimah itu harus menutup seluruh badannya kecuali wajah
dan kedua telapak tangan (Lihat QS. Al Ahzab: 59, dan QS. An Nuur: 31).
Selain keduanya seperti leher dan lain-lain, maka tidak boleh
ditampakkan walaupun cuma sebesar uang logam, apalagi malah buka-bukaan.
(Bahkan sebagian ulama mewajibkan untuk ditutupi seluruhnya tanpa
kecuali-red).
- Bukan busana perhiasan yang justeru menarik perhatian seperti yang
banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau
disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai
politik!!!; ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan diantara sesama
muslimin. Sadarlah wahai kaum muslimin…
- Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis dan tidak sempit yang
mengakibatkan lekuk-lekuk tubuhnya tampak atau transparan. Cermatilah,
dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang
banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan
bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.
- Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing
syahwat lelaki yang mencium keharumannya. Nabi shollallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Jika salah seorang wanita diantara kalian hendak ke masjid, maka janganlah sekali-kali dia memakai wewangian.”
(HR. Muslim). Kalau pergi ke masjid saja dilarang memakai wewangian
lalu bagaimana lagi para wanita yang pergi ke kampus-kampus, ke
pasar-pasar bahkan berdesak-desakkan dalam bis kota dengan parfum yang
menusuk hidung ?! Wallohul musta’an.
- Tidak menyerupai pakaian laki-laki seperti memakai celana panjang,
kaos oblong dan semacamnya. Rosululloh melaknat laki-laki yang
menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR.
Bukhori)
- Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir. Nabi senantiasa
memerintahkan kita untuk menyelisihi mereka diantaranya dalam masalah
pakaian yang menjadi ciri mereka.
- Bukan untuk mencari popularitas. Untuk apa kalian mencari popularitas wahai saudariku? Apakah kalian ingin terjerumus ke dalam neraka hanya demi popularitas semu. Lihatlah isteri Nabi yang cantik Ibunda ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha yang dengan patuh menutup dirinya dengan jilbab syar’i, bukankah kecerdasannya amat masyhur di kalangan ummat ini? Wallohul muwaffiq.
(muslimahzone.com/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
BACA JUGA:
Posting Komentar