Dalam
reportasenya Aljazeera.com menyatakan Presiden Thein Sein telah
mengumumkan keadaan darurat di barat Myanmar menyusul bentrokan yang
mengambil korban jiwa antara umat Buddha setempat dan umat Muslim.
Televisi
pemerintah hari Minggu mengatakan jam malam dari fajar hingga petang
telah diberlakukan di ibukota negara bagian Rakhine, Sittwe, dan tiga
kota lainnya. Pertemuan umum lebih dari lima orang juga dilarang.
Langkah
ini diambil menyusul kerusuhan hari Jumat di dua daerah lain di
negara bagian Rakhine itu, menurut media pemerintah, yang menewaskan
sedikitnya tujuh orang tewas dan 17 orang luka, dan ratusan rumah
terbakar habis.
Pejabat
pemerintah menyalahkan dalang kerusuhan yang terjadi di kota-kota
Maungdaw dan Buthidaung kepada 1.000 orang “teroris”, tapi menurut
warga mereka merupakan kaum Muslim, yang merupakan pembalasan atas
tewasnya 3 dari 10 muslim yang dikeroyok hingga tewas pada tanggal 3
Juni Muslim oleh kerumunan 300 orang umat Buddha.
Massa
marah oleh peristiwa perkosaan dan pembunuhan bulan lalu terhadap
seorang gadis Buddha, yang diduga dilakukan oleh tiga pria Muslim.
Kaum Muslim Tertindas
Kaum
Budha dari Myanmar pada tanggal 4/6/2012 telah melakukan penyerangan
pada sebuah bus yang membawa peziarah kaum Muslim dari Arakan,
akibatnya sembilan orang dari mereka meninggal dalam serangan itu.
Kaum
Muslim di sana telah meminta pemerintah Burma untuk memerangi
kelompok teroris Budha yang menyerang umat Islam dari waktu ke waktu,
dan menghentikan penganiayaan terhadap mereka, sebab mereka adalah
penduduk asli.
Perlu
diketahui bahwa kaum Muslim sekitar 20% dari populasi penduduk Burma
yang berjumlah 55 juta jiwa. Separuhnya tinggal di propinsi Arakan,
dan mereka adalah warga mayoritas. Namun, mereka berada di bawah
tekanan pemerintahan Budha. Sehingga dari waktu ke waktu menjadi
sasaran penyerangan umat Budha.
Padahal
semua tahu bahwa propinsi Arakan adalah negeri Islam. Islam telah
masuk ke propinsi Arakan pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid, pada
abad ke-7 Masehi. Dari propinsi Arakan inilah Islam menyebar ke
seluruh penjuru Myanmar. Kaum Muslim telah memerintah wilayah ini selama
lebih dari tiga setengah abad, yaitu antara (834 - 1198 H atau 1430 -
1784 M).
Rezim
Budha sangat berambisi untuk menghabisi Islam di Myanmar. Mereka
mengusir lebih dari 300 ribu kaum Muslim ke Bangladesh. Pada tahun
1978 lebih dari setengah juta kaum Muslim diusir. Pada tahun 1982,
dilakukan operasi penghapusan kebangsaan kaum Muslim karena dinilainya
sebagai warga negara bukan asli. Pada tahun 1988 lebih dari 150 ribu
kaum Muslim mengungsi. Dan pada tahun 1991 lebih dari setengah juta kaum
Muslim juga mengungsi.
Namun
demikian, kaum Muslim masih berpegang teguh dengan agama mereka
meskipun penganiayaan, penyiksaan dan ketidakadilan menimpa mereka di
semua tingkatan, bahkan pembunuhan dan pembantaian terus mewarnai
kehidupan mereka.
Umat
Islam di dunia termasuk muslim di Myanmar tidak punya pilihan lain
kecuali menegakkan kembali Khilafah. Seperti Khalifah Harun Al-Rasyid
yang akan mengembalikan kemulian Islam di seluruh Myanmar. (AF/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Kita Harus Sudah Bersikap Fuc U Terhadap myanmar anjing tai budha taiiii lu bulet2 kaya tai kucing
BalasHapus