“Rakyat
Libya memang berjuang untuk menegakkan Islam, namun mereka harus
hati-hati karena Amerika suka memanfaatkan revolusi.” Tegas Ustadz
Abdurrahman Al Baghdadi kepada Eramuslim.com, Selasa 25/10.
Sejatinya
Amerika selalu membonceng misi tertentu dibalik gerakan perlawanan umat
muslim. Jatuhnya Gaddafi di tangan pemberontak bukan tidak mungkin akan
ditempel kepentingan musuh-musuh Allah.
Dewan
Transisi Libya (NTC) sendiri sebelum terbunuhnya Gaddafi sudah
melakukan kontak dengan Hillary Clinton. Karenanya umat muslim harus
meluruskan kembali niatnya, termasuk militer yang mendukung pemberontak.
Sekalipun
Amerika nantinya akan melakukan Invasi, langkah tersebut hanya akan
menjadi bumerang bagi negeri mereka. Menurut Ustadz Abdurrahman, kasus
Irak adalah bukti konkret dari perlawanan umat Islam. Meski, gempuran
militer meluluhlantahkan Irak, dari situ malah menumbuhkan militansi
jihad.
“Mereka (mujahid) tidak takut diserang. Mereka malah senang, karena amalan jihad terhampar di hadapan mereka.” pungkasnya. (Pz/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar