Kejadian
bermula pada acara layanan gereja yang berlangsung minggu sore pada
saat pastor Wolford memperlihatkan seekor ular berbisa jenis rattlesnake
ke seorang anggota gereja dan ibunya. Namun ketika ular dibaringkan di
tanah, tiba-tiba ular tersebut menyerang Wolford dan menggigit pahanya.
Keluarganya
mengharapkan dia bisa segera pulih karena digigit ular yang sepertinya
bukan kejadian pertama yang dialami Wolford. Namun kali ini situasinya
sangat berbeda, Wolford akhirnya meninggal dunia pada malamnya setelah
digigit ular berbisa tersebut.
Surat
kabar Washington Post memiliki informasi lebih tentang Wolford dan
alasan mengapa dia terus memamerkan ular berbisa dalam pelayanan
gerejanya.
Mark
Randall "Mack" Wolford dikenal di seluruh Appalachia sebagai pria yang
sangat relijius. Dia percaya bahwa isi Injil yang memandatkan orang
Kristen untuk menangani ular dalam upaya untuk menguji iman mereka
kepada Tuhan - dan jika mereka digigit, mereka harus percaya hanya Tuhan
saja yang akan menyembuhkan mereka.
Ternyata Wolford meyakini ayat-ayat di injil Markus 16: 17 -18 yang berbunyi:
Akan
ada Tanda-tanda bagi pengikut yang setia/taat diantaranya adalah
orang-orang itu akan mengusir roh jahat atas nama-Ku; mereka akan
berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak mereka kenal. Kalau mereka
memegang ular atau minum racun, mereka tidak akan mendapat celaka. Kalau
mereka meletakkan tangan ke atas orang-orang yang sakit, orang-orang
itu akan sembuh."
Insiden
pastor Wolford ini mengingatkan kejadian puluhan tahun yang lalu,
ketika Syaikh Ahmad Deedat menantang seorang pendeta Kristen, jika ia
meyakini kebeneran firman Tuhan di injil apakah dia berani meminum racun
seperti yang ada di Injil Markus, namun sang pendeta ternyata tidak
berani menerima tantangan Syaikh Ahmad Deedat.(fq/theblaze/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar