"Pada
Oktober 2012, bertepatan HUT TNI, Anda sudah akan melihat 15 unit Tank
Leopard," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI
Hartind Asrin menanggapi kekhawatiran DPR akan terganggunya pembelian
tank Leopard akibat penolakan sebagian anggota parlemen Jerman.
Menurut
dia, kedatangan tank berbobot 60 ton itu akan terus berdatangan dengan
total 100 unit hingga 2014 mendatang. Penolakan sebagian anggota
parlemen, terutama dari partai oposisi, tidak mengganggu proses
pembelian tank tersebut. "Penolakan itu memang ada, namun hanya dalam
diskusi kecil. Tapi, tidak membuat pembelian tank menjadi batal," jelas
Hartind.
Sebanyak
15 tank yang akan di tahap pertama rencananya akan ditempatkan di
wilayah Jawa. Namun, tak menutup kemungkinan tank yang datang kemudian
akan dikirim ke daerah-daerah perbatasan. "Kita sedang mempersiapkan
kapal untuk mengangkutnya jika memang akan ditempatkan di sana,"
ujarnya.
Beberapa
waktu lalu, laman "Spiegel Online" konsisten memberitakan bahwa anggota
parlemen senior dari Partai Hijau Katja Keul menyatakan, Jerman tidak
bisa menjual tank Leopard pada Indonesia mengingat masih banyaknya
pelanggaran HAM yang terjadi.
Wakil
Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin juga pernah mengatakan
penolakan parlemen Jerman itu harus disikapi hati-hati oleh pemerintah
Indonesia maupun Jerman. "Saat ini DPR dalam posisi menunggu sikap
pemerintah kedua negara," katanya. [mam/rep/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar