Herve
Ladsous, salah satu deputi sekjen PBB untuk operasi perdamaian,
menyatakan pada Kamis (26/7) bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki
kekhawatiran mendalam mengenai situasi terkini di sejumlah kota di
Suriah, termasuk pusat komersial Aleppo.
"Apa
yang orang-orang bisa dengar dan apa yang orang-orang y adalah
kekerasan dalam tingkatan yang sangat tinggi di sini, di Damaskus,
Aleppo, di Deir alZour, dan Homs. Tentu saja hal ini yang menjadi
kecemasan tersendiri bagi."
"Sayangnya,
seperti hari ini, saya tidak bisa melihat indikasi berkurangnya
kekerasan. Sekali lagi saya katakan, Suriah membunuh rakyatnya sendiri.
Ini tidak bisa dibiarkan," lanjutnya.
Pasukan
Bashar Al Assad pada Kamis (26/7) mengambil alih kota terbesar Suriah
kedua, Aleppo, melalui aksi pemboman dan pertempuran pun masih berlanjut
hingga saat ini.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, menyuarakan kekhawatiran atas pembantaian yang terjadi di Aleppo.
Sementara, penembakan terus berlangsung di sekitar Damaskus dan provinsi selatan Daraa, sejumlah aktivis menyatakan. (althaf/arrahmah/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar