khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - HAMAH–
Mujahidin Islam dari berbagai kelompok Jihad dan Tentara Kebebasan
Suriah di propinsi Hamah tak luput memantau perkembangan situasi politik
terbaru di kawasan Timur Tengah. Hasil pertemuan presiden Mursi dan
Ahmadinejad di Teheran selama masa KTT Gerakan Non-Blok menjadi salah
satu fokus pantauan mereka, mengingat dampaknya terhadap perjalanan
jihad Islam di Suriah.
Salah
seorang aktivis revolusi Suriah di Hamah, Sirajudin Al-Hamawi,
menuliskan pesannya kepada bangsa muslim Suriah menyikapi hasil
pertemuan Mursi dan Ahmadinejad itu. Berikut ini terjemahan pesan
revolusi sang aktivis sebagaimana dipublikasikan oleh situs Islam
Al-Murasilun dan situs-situs revolusi Suriah lainnya.
Wahai bangsa muslim Suriah yang besar: Mursi…bukanlah orang pertama yang "menjual" kita dengan ucapannya!
Satu
setengah tahun yang lalu, kita mendengar Erdogan menyatakan bahwa ia
tidak akan membiarkan terjadinya pembantaian kedua (di Suriah). Waktu
itu kita menangis gembira karena kita merasakan ada orang yang mau
berdiri di pihak kita. Setelah itu perkataannya berubah menjadi
buih-buih asap yang tidak pernah kita lihat realisasinya sama sekali!
Satu
tahun lebih beberapa bulan yang lalu, kita mendengar pemerintah Arab
Saudi berbicara tentang bantuan untuk Suriah. Kita memekik gembira dan
mengucapkan terima kasih kepada mereka dalam demonstrasi-demonstrasi
kita. Setelah itu perkataan mereka berubah menjadi fatamorgana belaka!
Lebih
dari setahun yang lalu, kita mendengar Liga Arab menegaskan tidak akan
membiarkan pertumpahan darah lebih banyak lagi di Suriah. Setelah itu
kita tidak melihatkan aksi apapun!
Setahun
yang lalu, kita mendengar Inggris, Amerika dan Prancis menegaskan bahwa
Bashar Assad telah kehilangan legalitasnya dan kekuasannya tinggal
menghitung hari belaka.
Enam
bulan yang lalu, kita mendengar (Dewan Kerjasama Negara-negara) Teluk
menyatakan sebentar lagi mereka akan bergerak dan mempersenjatai Tentara
Kebebasan Suriah adalah sebuah kewajiban. Setelah itu kita tidak
melihat tindakan apapun!!!
Banyak
lagi kita mendengar perkataan dan khutbah-khutbah lainnya
menggebu-gebu, pada realita di lapangan kita tidak melihat tindakan
apapun (dari para politikus seperti mereka) untuk menolong kita dan
menyelamatkan anak-anak kita serta ibu-ibu kita.
Pada
hari ini kita juga mendengar khutbah presiden Mursi dari Teheran, yang
menghancur leburkan harapan-harapan kita…seperti hal yang sebelumnya
telah dilakukan oleh Erdogan, Saud Al-Faishal dan banyak pembual besar
lainnya.
Presiden
Mesir yang terhormat…sesungguhnya negara ini (Iran) yang telah
membantai kami, mengusir kami dan mendukung rezim Bashar Assad…tidaklah
bisa dipercayai. Seperti halnya Bashar Asad, negara ini (Iran) sangat
ahli dalam hal berbohong, bertaqiyah dan membuat perangkap.
Wahai bangsaku, tinggalkanlah perkataan…kita harus melakukan tindakan…
Para
pemimpin Arab sejak puluhan tahun yang lalu sudah berbicara mengenai
persoalan Palestina…Nyatanya, mereka hanya menambah kerugian saja kepada
kaum muslimin Palestina. Mereka telah melakukan konspirasi yang sangat
besar. Mereka telah mengatakan, "Janganlah kalian meninggalkan Gedung
Putih, jangan pula kalian meninggalkan Teheran, Qum dan Tel Aviv."
Lalu
sebagian orang yang fanatik kepada partai presiden Mursi menghendaki
kami untuk mempercayai bahwa Mursi bisa menghindar beberapa jengkal dari
planning Amerika-Zionis terhadap kawasan (Timur Tengah). Duhai nestapa
umat (Islam) yang karena kebodohannya menjadi bahan tertawaan umat-umat
lain.
Lalu
akan ada dampak-dampak yang tersembunyi, maka janganlah kalian tertipu
oleh pembicaraan mereka. Mereka mengatakan dalam beberapa hari ke depan
akan diadakan pertemuan empat pihak: Iran, Arab Saudi, Mesir dan Turki,
untuk mendiktekan solusi damai yang dengannya rezim Bashar Assad bisa
keluar dari krisis dengan kerugian seminimal mungkin. Boleh jadi dengan
sebuah negara indipenden (bagi Syiah Nushairiyah Suriah).
Sementara
bangsa muslim Suriah akan tetap menanggung luka-luka, menguburkan
jenazah para syuhada' dan terperosok dalam rawa-rawa yang ditinggalkan
oleh kedengkian rezim Nushairiyah. Mereka lalu mengangkat sebagai
pemimpin kita seorang Karzai baru dan antek-anteknya, yaitu para "dukun"
Dewan Transisi Nasional, kelompok Dawalibi dan orang-orang seperti
mereka. Maka revolusi terbesar dalam sejarah ini akan "diaborsi", dengan
imbalan harga yang sangat murah, uang yang tak seberapa.
Wahai
bangsa Suriah yang besar…apakah untuk hal itu dikorbankan ribuan
syuhada', orang-orang yang dipenjara, orang-orang yang diusir dan
anak-anak kecil yang dibantai???
Harapan
kita sangat besar kepada Allah, Yang Maha Esa, Maha Tunggal, Yang telah
menjamin kebaikan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa salam untuk
negeri Syam dan penduduk Syam. Setelah itu harapan kita bertumpu kepada
kesadaran dan pemahaman bangsa kita yang ulet terhadap bahaya konspirasi
ini. Harapan kita bertumpu kepada keyakinan bangsa kita bahwa
konspirasi itu bertujuan untuk menghancurkan agama kita, pokok-pokok
tujuan kita dan prinsip-prinsip baku kita.
Daftar
pertama prinsip baku kita adalah berhukum dengan hukum Allah, lalu
membebaskan diri dari ketergantungan dan pembebekan terhadap Barat
maupun Timur, lalu membebaskan Palestina baik wilayah darat maupun
lautnya. Inilah hal yang menggentarkan mereka dan oleh karenanya, antek
mereka rezim Nushairiyah membunuh, membantai, membakar dan menghancurkan
kita semaksimal mungkin.
Namun
mustahil..mustahil… Mereka membuat tipu daya, namun Allah juga balas
membuat tipu daya mereka dan Allah-lah sebaik-baik pembuat tipu daya.
Pintu jihad dan ribath telah terbuka di negeri Syam dan ia tidak akan
tertutup sampai Allah menyempurnakan urusan-Nya.
Ya Allah, turunkanlah pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan. Ya
Allah, turunkanlah pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan. Ya Allah,
turunkanlah pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan. Janganlah sedetik pun Engkau menyerahkan kami kepada selain-Mu, jangan pula Engkau menyerahkan kami kepada diri kami sendiri.
Sirajudin Al-Hamawi
(muhib almajdi/arrahmah/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar