Dinas
Rahasia Amerika (CIA) telah me-deklasifikasi dokumen yang mengakui
analisa intelijen bohong AS terkait keberadaan senjata pemusnah massal
Irak, yang akhirnya berujung pada perang besar.
Deklasifikasi
dokumen itu dilakukan Rabu (5/9), dan dijelaskan bahwa kegagalan
intelijen AS di Irak merupakan akibat kekeliruan analisa.
Sebelum
pendudukan militer 2003 atas Irak, masyarakat intelijen AS menyatakan
bahwa diktator Irak Saddam Hussein, yang didukung penuh oleh Washington
pada agresi delapan tahun terhadap Republik Islam Iran di era 1980-an,
menyimpan senjata kimia dan biologi .
Dalam
laporan itu disebutkan "Mengingat rentetan sejarah tipu daya dan hanya
ada perubahan kecil dalam perilaku lahiriah itu dari rezim Irak, para
analis tidak menghabiskan cukup waktu untuk memeriksa kembali
kemungkinan bahwa Irak telah mengalami perubahan dalam perilaku mereka,
dan itu yang dikatakan pada akhir tahun 1995."
Temuan
kunci dari dokumen yang dirilis nyaris secara penuh itu, karena ada
beberapa bagian laporan yang dicoret, yang berarti bahwa sejumlah sumber
dan laporan tersebut masih tetap diklasifikasikan.
"Analisa cenderung fokus pada apa yang paling penting bagi kami – yaitu mengejar senjata pemusnah massal."
Pada
tahun 2003, tepat sebelum invasi militer AS ke Irak, para pejabat
Amerika termasuk Menteri Luar Negeri Colin Powell dan Direktur CIA
George Tenet, tampil di Dewan Keamanan PBB dan mengajukan apa yang
mereka diklaim sebagai laporan intelijen terkait upaya Irak
menyembunyikan senjata kimia dan biologi mereka.[ian/irb/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar