khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - Perang
terhadap Suriah saat ini, hakekaktnya perang terhadap Iran, kata
seorang jenderal Iran atas seperti dikutip kantor berita setengah resmi
ILNA, Jum'at.Kepala
Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Hassan Feiruzabady, yang
melakukan pertemuan dengan Presiden Presiden Suriah Bashar al-Assad,
dan disertai Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi di Damaskus awal
pekan ini, Bashar al-Assad mengatakan, perang terhadap Suriah,
hakekatnya perang terhadap Iran, ujar Bashar. "Suriah bukanlah target sebenarnya, tetapi targetnya adalah mengakhiri kekuatan seluruh perlawanan," kata Assad kepada Salehi."Bashar al-Assad mengatakan, karena Suriah merupakan garis terdepan dalam melakukan perlawanan menghadapi pendudukan Yerusalem. Hal ini karena Suriah berada di garis depan depan selama bertahun-tahun, "kata pejabat tinggi Iran. Bashar al-Assad merujuk pada pendudukan Israel oleh "penjajah Yerusalem."Feiruzabady,
dikenal karena hubungan dekatnya dengan Ayatullah Ali Khamenie, dan
mengatakan bahwa "menghadapi agresi Israel sebagai salah satu tujuan
utama dan ambisi revolusi Islam Iran, maka Iran dan Suriah harus
bergandengan tangan dalam mencapai tujuan ini. "Oposisi Suriah sering menuduh Teheran mendukung rezim Suriah dengan senjata. Beberapa hari terakhir telah menyaksikan beberapa pernyataan oleh pejabat Iran mengenai campur tangan Iran di Suriah.Anggota
Barat Dewan Keamanan PBB mengecam Iran yang membantu Assad dengan
senjata dalam skala besar yang bertujuan menghancurkan para pejuang
oposisi, yang sudah berlangsung selama 18-bulan yang bertekad
menggulingkan pemerintahannya."Pengiriman
senjata Iran kepada rezim Assad Suriah menjadi perhatian khusus," kata
Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice, di depan anggota Dewan Keamanan PBB,
selama berlangsugnya pertemuan, yang membahahs terhadap rezim Iran
badan.Pengiriman
senjata secara besar-besaran ke Iran melalui Irak itu, dilakukan oleh
pasukan Pangawal Revolusi dan Garda Republik. Iran bukan hanya saja
mengirimkan senjata kepada Suriah, tetapi juga mengirimkan pasukan
reguler, terdiri dari Pengawal Revolusi dan Garda Republik, guna
menyelamatkan Bashar al-Assad.
Sementara
itu, Bashar al-Assad menegaskan bahwa pasukan oposisi (FSA), tidak akan
pernah memenangkan perang di Suriah, dan menyerukan pasukan FSA
meletakkan senjata, dan melakukan dialog dengan pemerintah Suriah,
tegasnya.Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant bergema kecaman Rice transfer senjata ke Suriah."Ini tidak bisa diterima dan harus dihentikan," katanya. "Ini
sangat kontras dengan kehendak rakyat Suriah dan pengingat kemunafikan
Iran dalam mengklaim untuk mendukung kebebasan di dunia Arab."Jerman
Duta Besar Peter Wittig mengatakan kekhawatiran tentang dukungan Iran
untuk Assad "yang diperburuk oleh laporan terbaru mengganggu menunjukkan
bahwa Iran adalah pengiriman senjata ke Suriah di bawah dalih
kemanusiaan."Baik
Rusia maupun China, yang telah bergabung dalam veto tiga resolusi yang
akan mengutuk serangan Assad terhadap oposisi,dan menolak tuduhan
tentang pengiriman senjata ke Suriah.
Sejatinya,
Suriah tidak pernah menjadi garda terdepan melawan Zionis-Israel,
justeru ayahnya, Hafez al-Assad, berkhianat telah menyerahkan Dataran
Tinggi Golan kepada Zionis-Israel dalam perang "Enam Hari", tahun l967,
di mana pasukan Hafez al-Assad, meninggalkan begitu saja palagan
perang,dan kemudian Dataran Tinggi Golan, dicaplok oleh Zionis. af/ab
[khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar