“Jupe
itu sosok artis yang merusak bangsa Indonesia dengan mengumbar aurat.
Dan tatto HAYYA ‘ALAL FALAH dengan huruf arab sangat jelas
terang-terangan melecehkan Islam. Hayya ‘alal falah itu kalimat dalam
azan yang artinya ‘mari meraih kemenangan’,” kata pimpinan Taruna
Muslim, Alfian Tanjung, Selasa (04/09/2012).
Menurut
Alfian, perilaku Jupe yang masih tetap mengumbar aurat setelah
kepulangannya dari umroh juga melecehkan Islam. “Katanya sudah pulang
umroh, tetapi masih mengumbar aurat. Ini khan memalukan Islam,”
cetusnya.
Alfian
menambahkan, Julia Perez bisa diajukan ke ranah hukum karena telah
terang-terangan melakukan penodaan terhadap agama Islam. “Saya
menyarankan kepada ormas-ormas Islam untuk membawa kasus ini ke ranah
hukum agar menjadi pelajaran buat artis yang lain,” tegas Alfian.
Selain
itu, Alfian juga mendesak artis-artis lain untuk menutup aurat dalam
berbagai penampilan di televisi maupun panggung. “Kita negara
berdasarkan Pancasila, harusnya negara melarang artis-artis yang
mengumbar aurat,” tandasnya.
Sementara
itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay meminta Polisi
untuk segera memeriksa Julia Perez karena tatto yang dimilikinya di
punggung kanan itu telah melecehkan agama Islam dan melanggar UU PNPS
1/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan atau Penodaan Agama. Bila
polisi lambat menangani masalah ini bukan tidak mungkin masyarakat yang
kecewa dan marah serta merasa tersinggung akan dimanfaatkan oleh
pihak-pihak lain untuk terlibat dalam kekisruhan. “Sebelum dihapus Julia
Perez mempertanggung-jawabkannya kepada publik, khususnya umat Islam.
Jangan sampai kejadian seperti ini memancing kisruh di tengah-tengah
masyarakat,” ujar Saleh Daulay, Selasa malam (04/09/2012), seperti
dikutip Rakyat Merdeka Online.
Belum
diketahui kapan Julia Perez yang gemar memamerkan aurat itu membuat
tatto kaligrafi tersebut. Juga belum diketahui pasti apakah tatto itu
adalah tatto permanen atau tatto temporer. Dalam foto-foto yang dimuat
sebuah media massa berbasis internet, Julia Perez terlihat dengan bangga
memamerkan tattonya. Di dalam foto-foto tersebut, artis berpenampilan
menggoda syahwat lelaki hidung belang itu tampil mengenakan rok span
super mini setinggi paha berwarna coklat muda dan baju pesta model
kemben ketat berwarna perak yang memperlihatkan lekuk liku bagian dada
serta punggungnya yang telanjang dan bertatto.
Dalam
hal ini, sudah selayaknya masyarakat diminta untuk memberikan sanksi
sosial. Sanksi sosial itu bisa berbentuk melarang Julia Perez tampil di
TV atau panggung-panggung hiburan rakyat. Ini dimaksudkan agar bisa
menjadi pelajaran bagi pekerja entertainment yang lain.
Industri
entertainment juga diminta untuk tidak memakai jasa Julia Perez sebagai
artis. Pasalnya, Julia Perez yang biasa disapa Jupe tidak bisa menjaga
kredibilitasnya sebagai publik figur. Artis amoral semacam ini bisa bisa
merusak tatanan sosial dan norma-norma agama dan kesusilaan yang dijaga
sangat baik di Indonesia, disamping memberi contoh perilaku buruk yang
akan ditiru oleh remaja Indonesia yang masih dalam usia labil.
Perbuatan
Julia Perez ini dapat diancam hukuman agama berkaitan dengan unsur
penodaan agama. Aparat penegak hukum perlu segera mengusut motif di
balik pembuatan tatto tersebut. Bila betul ada motif pelecehan agama,
maka Julia Perez sudah seharusnya dituntut secara hukum lantaran sudah
terang-terangan melanggar Undang-Undang tentang Penodaan Agama,
disamping juga melanggar Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi.
Perilaku
amoral mengumbar aurat bak iblis penggoda syahwat lelaki hidung belang
yang didemonstrasikan oleh Julia Perez selama ini bahkan lebih hina dari
wanita-wanita pelacur yang tinggal di kompleks lokalisasi Wanita Tuna
Susila. Karena wanita pelacur, meski dia seorang pendosa, mungkin sekali
memilih profesi tersebut lantaran terpaksa karena himpitan ekonomi.
Profesi tersebut sekalipun pekerjaan haram, namun para pelacur tidak
pernah terdengar melakukan penodaan agama seperti yang diperbuat Jupe.
Lain
halnya dengan seorang Julia Perez yang berprofesi sebagai artis bintang
iklan yang tidak kekurangan harta. Motif apa lagi yang mendorongnya
bertingkah laku bagaikan iblis penggoda syahwat lelaki hidung belang
kalau bukan karena dasar moralnya yang memang sudah bejat. Ironisnya,
lantaran Jupe seorang ikon dunia hiburan, sangat mungkin sekali perilaku
bejatnya ditiru oleh generasi muda yang kelak berpotensi menjadi
manusia yang bahkan lebih bejat dari artis tuna akhlak yang ditirunya. [KbrNet/Slm/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar