Ustadz
Azwir Ibnu Aziz saat berorasi di depan kantor Konsulat Jenderal
(Konjen) AS, menyerukan agar pemerintah Indonesia memutuskan hubungan
diplomatik dengan Amerika Serikat karena film Innocence Of Muslims telah menghina seluruh umat Islam di dunia ini.
"Selama
ini pemerintah AS tidak hanya merampas kekayaan dari bumi Indonesia dan
melakukan pelanggaran Hak Azasi Manusia, namun kini telah menghina umat
Islam di seluruh dunia. Kita tidak pernah menghina Tuhan mereka, tapi
mereka telah menghina Nabi Muhammad. Mari kita bersatu menentang
Amerika. Penghina Nabi Muhammad layak dihukum mati," teriaknya.
Ia
juga mengaku kecewa dengan pemerintahan indonesia yang tidak berani
mengambil langkah diplomatis terkait film tersebut, padahal Indonesia
merupakan umat islammnya mayoritas.
"Jangan-jangan
negara Indonesia merupakan negara boneka Amerika Serikat. Sudah
berkali-kali mendesak pemerintah RI agar memutuskan hubungan diplomatik
dengan AS namun tidak pernah mendapat tanggapan," ucapnya.
Hizbut
Tahrir Indonesia juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bahu
membahu membela kehormatan Nabi Muhammad dan menolak keras setiap paham
atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekulerisme
dan liberalisme serta sungguh-sungguh berjuang menegakkan khilafah.
"Karena
hanya khilafahlah yang akan secara nyata menghentikan semua penghinaan
itu, serta melindungi kehormatan Islam dan ummatnya, sebagaimana pernah
ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap Prancis dan Inggris
yang hendak mementaskan dram karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad
SAW dengan mengajak berjihad menghentikan rencana tersebut," ucapnya.
Sementara
itu setelah ratusan masa HTI yang melakukan aksi unjuk rasa, datang
lagi gelombang masa dari IMM kota Medan yang menyerukan hal yang sama
dengan HTI. Dalam orasinya, koordinator lapangan IMM Kota Medan, Immawan
Muhammad Gusti mengatakan film yang berisi penghinaan terhadap
Rasulullah tersebut menunjukkan bahwa rasul itu lemah, rakus,
berprilaku buruk, hidung belang, pembohong, kikir. Parahnya lagi,
Rasullah juga disebut sebagai sebagai penjahat perang.
"Sudah
jelas, ini merupakan penghinaan bagi umat muslim, dan kita juga tidak
bisa berdiam diri dan harus memberikan perlawanan," ucapnya membakart
semangat puluhan an massa IMM.
IMM
juga menuntut Nakoula Basseley sang sutradara harus meminta maaf kepada
seluruh umat muslim sedunia. "Hukum sutradara film tersebut dengan
tegas dan ia harus minta maaf," ucapnya. [mzf/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar