ARAKAN (khoirunnisa-syahidah.blogspot.com) – Manusia mana yang tak
sedih ketika melihat orang tak berdaya dan tak bersalah ditindas,
kecuali orang-orang yang sudah tak peka hati nuraninya, alias mati.
Emine Erdoğan, seorang istri Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdoğan
tak kuasa menahan air matanya ketika ia menjadi salah satu utusan Turki
untuk mengunjungi kamp pengungsian di Arakan, di mana Muslim mengalami
penindasan parah. Selain Emine, puterinya Sümeyye, Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoğlu
bersama tim bantuan kemanusiaan lainnya telah mengunjungi Arakan pekan
ini untuk memberikan bantuan makanan dan obat-obatan kepada para
pengungsi korban kekerasan. Dalam video yang dipublikasikan di Youtube pada hari Jum’at
(10/8), rombongan delegasi Turki tersebut mengunjungi salah satu tempat
pengungsian, kamp Baduba, di negara bagian Arakan, Myanmar (Burma).
Mereka berbicara dengan para pengungsi dan memberikan bantuan.
Rombongan delegasi Turki disambut oleh para pengungsi Rohingya di
sepanjang jalan, mereka mengucapkan salam, dan nampak ada harapan di
wajah mereka semoga delegasi internasional akan terus mengulurkan
bantuan.
Saat sedang berjumpa dengan pengungsi Muslim Rohingya, istri Erdoğan
tak kuasa menahan air matanya lantaran sedih melihat kondisi Muslim
Rohingya yang sangat memilukan. Seorang pengungsi sambil menangis
mengatakan kepada Davutoğlu bahwa Muslim di sana mengalami penindasan
dan mereka butuh pertolongan, kemudian penerjemah negara menerangkannya
kepada Davutoğlu , begitupun sebaliknya. Suasana menjadi sangat haru, pengungsi itu terus menerus menangis dan
dipeluk oleh Davutoğlu, sementara Emine Erdoğan terus meneteskan air
mata.
Emine terus menangis ketika berjumpa dengan para pengungsi Rohingya
lainnya, sampai ketika ia bersama rombongan hendak meninggalkan tempat
itu. (zafaran/arrahmah/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar