Seperti dijelaskan Dylan Matthews di Washington Post bulan lalu, salah
satu fakta yang sangat mengejutkan adalah bahwa 15 persen warga Amerika
di Ohio pendukung Partai Republik yakin bahwa Mitt Romney (calon
presiden dari Republik, lawan Barack Obama dalam pemilu 2012 besok)
lebih layak mendapatkan penghargaan atas keberhasilan operasi pembunuhan
Usamah bin Ladin dibanding Presiden Barack Obama.
Sebanyak 41 persen rakyat Amerika yakin Chna adalah kekuatan ekonomi
terbesar dunia, menurut sebuah jajak pendapat Pew tahun 2012. Sementara
jawaban yang benar –Amerika sebagai kekuaan ekonomi terbesar– hanya
diberikan oleh 40 persen warga AS.
Tidak kurang dari 73% rakyat Amerika tidak tahu bahwa komunisme adalah
musuh utama AS selama Perang Dingin, menurut hasil tes kewarganegaraan
tahun 2011 yang digelar Newsweek.
Berdasarkan jajak pendapat tahun 2011 oleh AP-Gfk, 9% rakyat Amerika
terus menerus dirundung ketakutan akan menjadi korban serangan
terorisme. Padahal, majalah Reason menghitung bahwa kemungkinan menjadi
korban serangan teroris di AS hanya 1 banding 20 juta. Yang mana hal itu
berarti kemungkinan menjadi korban sambaran petir jauh lebih tinggi
ketimbang terorisme.
Hasil jajak pendapat Marist tahun 2011 menunjukkan, hampir 25 persen
rakyat Amerika tidak tahu bahwa negara AS mendeklarasikan kemerdekaannya
dari Inggris Raya.
CNN/Opinion Research Corporation melakukan survei tahun 2010, hasilnya
71 persen rakyat Amerika yakin Iran sudah memiliki senjata nuklir.
World Public Opinion tahun 2010 mengeluarkan laporan yang menyatakan
rata-rata orang Amerika percaya 27 persen anggaran pemerintah pusat
digunakan untuk bantuan luar negeri. Padahal sebenarnya hanya 1%
anggaran federal yang dipakai untuk bantuan atau pinjaman luar negeri.
Tahun 2007 berdasarkan jajak pendapat CBS News/New York Times diketahui
bahwa 33 persen rakyat Amerika percaya Presiden Iraq Saddam Husein
terlibat secara pribadi dalam peristiwa serangan 11 September 2001 atas
gedung WTC. Angka itu lebih rendah dibanding survei tahun 2003 yang
mencapai 53 persen.
Dan yang tidak kalah parahnya adalah menurut penelitian Roper Public
Affairs/National Geographic Society tahun 2006, 88% pemuda Amerika
Serikat tidak dapat menunjukkan di mana letak Afghanistan dalam peta.
Sebanyak 75% tidak bisa menunjukkan dalam peta di mana letak Iran atau
Israel, dan 63% tidak tahu di mana letak Iraq.
Fakta itu cukup sangat ironis, mengingat di negara Amerika Serikat
terdapat banyak perguruan tinggi kelas dunia dan sebagaian besar media
massa baik cetak maupun elektronik asal Amerika menguasai pemberitaan
dan sumber berita dunia. [khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar