“Dengan hampir 870 juta orang kekurangan gizi kronis sejak tahun
2010-2012, jumlah orang kelaparan di dunia tetap tinggi,” kata FAO dalam
laporan kerawanan pangan tahun 2012 ini.
“Satu dari delapan orang diseluruh dunia masih kelaparan,” jelas FAO seperti dikutip AFP, Selasa (9/10/2012).
Kepala FAO Jose Graziano mengungkapkan saat ini dunia memang secara
teknis dan ekonomi tak bisa diduga. Ia mengaku masih melihat sekitar 100
juta anak balita yang kurus. “Meskipun begitu, angka kelaparan ini
memang menurun dari 925 juta pada 2010 lalu,” jelasnya.
FAO juga mencermati terjadi sebuah perlambatan penurunan kelaparan di
dunia. Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga pangan hingga krisis
ekonomi global. “Termasuk perubahan iklim hingga tingginya permintaan
bahan bakar nabati,” tutur Asisten Direktur FAO, Jomo Sundaram.
Banyak kelaparan terjadi di negara-negara berkembang. Paling banyak di negara kawasan Asia Timur dan Selatan serta Afrika.
“Dari data perkiraan pertumbuhan ekonomi terbaru menunjukkan adanya
resesi besar sejak tahun 2008-2009, dimana menghasilkan perlambatan
ekonomi ringan di banyak negara berkembang dan kenaikan harga pangan
dalam negeri yang sangat kecil di Cina, India dan Indonesia,” katanya,
Meningkatkan perjuangan melawan kelaparan akan bergantung pada
pertumbuhan ekonomi yang kuat. Pertumbuhan ekonomi yang kuat, sambung
FAO akan membawa pola makan yang lebih besar masyarakatnya dan karena
adanya kenaikan gaji.
“Tak lupa juga tindakan pemerintah, termasuk pembiayaan khusus gizi dan program kesehatan,” terang FAO. (detikfinance/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar