khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - Anggota
Badan Pemeriksa Keuangan Taufiequrachman Ruki, menilai laporan audit
investigasi BPK mengenai proyek pembangunan sarana olahraga di
Hambalang, Bogor, Jawa Barat, telah diintervensi. Pasalnya, dalam
laporan tersebut, nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan
sejumlah perusahaan kontraktor tidak dinyatakan terlibat.
Padahal, dalam pemeriksaan awal yang dilakukan BPK, kata
Taufiequrachman, terdapat sejumlah bukti keterlibatan Andi Mallarangeng
dan sejumlah perusahaan kontraktor tersebut dalam proyek Hambalang.
”Karena tidak ada nama Menpora dan korporasi-korporasi yang menerima
aliran dana dalam laporan tersebut, saya meminta tim pemeriksa untuk
memperbaiki laporannya. Kalau tetap tidak ada nama Menpora dan
perusahaan-perusahaan itu, saya tidak akan tanda tangan laporan
tersebut,” kata mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu kepada Kompas, Kamis (18/10), di Jakarta.
Perusahaan-perusahaan yang menurut Taufiequrachman terlibat dalam proyek
Hambalang antara lain PT Dutasari Citralaras dan PT Adhi Karya. Di PT
Dutasari Citralaras, istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum
pernah menjadi komisaris.
Taufiequrachman menjelaskan, laporan audit investigasi tentang proyek
Hambalang memang telah dilaporkan kepadanya selaku pengarah pemeriksaan
investigatif sejak beberapa minggu lalu. Namun, karena dalam kesimpulan
laporan tersebut nama Menpora dan sejumlah perusahaan kontraktor dalam
proyek Hambalang tidak dimasukkan sebagai pihak yang terlibat,
Taufiequrachman meminta tim pemeriksa untuk memperbaiki laporan itu.
Kemudian ia menghadiri pertemuan keenam organisasi BPK dunia (INTOSAI)
di Polandia dari 29 September hingga 6 Oktober 2012. Penanggung jawab
pemeriksaan investigatif, J Widodo Mumpuni, juga jatuh sakit dan harus
dirawat di rumah sakit sejak 24 Agustus sampai 4 Oktober 2012.
Menteri pasti tahu
Ketika rapat sidang anggota BPK pada 17 Oktober 2012, ternyata nama
Menpora dan korporasi penerima aliran dana belum juga dimasukkan dalam
kesimpulan laporan. ”Saya tidak habis pikir mengapa nama Menpora dan
perusahaan kontraktor tidak masuk. Sebagai menteri, ia (Andi
Mallarangeng) pasti mengetahui proyek tersebut. Saya menduga ada
intervensi dalam pembuatan laporan tersebut,” katanya tanpa merinci
lebih lanjut soal intervensi tersebut.
Rapat sidang anggota BPK membahas laporan audit investigasi proyek
Hambalang, menurut rencana, akan digelar kembali pada Rabu pekan depan.
Taufiequrachman menginginkan laporan audit investigatif proyek Hambalang
sudah diperbaiki sehingga prosesnya bisa selesai pekan depan.
Sebelumnya, anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Golkar, Zulfadhli,
berharap BPK segera menyelesaikan audit investigasi atas kasus Hambalang
dan menyerahkan hasilnya kepada DPR. DPR sudah meminta audit atas kasus
itu sejak Februari 2012. ”Karena hasil audit belum diterima, Panitia
Kerja Hambalang Komisi X DPR belum dapat menyimpulkan kelanjutan dari
proyek itu,” ujar Zulfadhli.
Dedi Gumelar, anggota Komisi X, menyatakan, akan meminta unsur pimpinan
DPR menanyakan hasil audit investigasi atas kasus Hambalang kepada BPK.
”Hasil audit itu dapat mempercepat pengusutan KPK atas kasus Hambalang,”
kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini (Kompas/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar