khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - TANGGAL 27 September2012 lalu, di stasiun bawah tanah di New York terpampang iklan di sana: “In any war between the civilized man and the savage, support the civilized man. Support Israel, Defeat jihad.”
(Dalam berbagai peperangan antara manusia beradab dan manusia biadab,
dukunglah manusia beradab. Dukung Israel, Kalahkan Jihad).Iklan itu
diproduksi oleh The American Freedom Defense Initiative (AFDI), sebuah
kelompok konservatif anti Islam yang dipimpin oleh Pamela Geller.
Mereka sebenarnya mau memasang iklan itu di beberapa bodi bus, tapi
Otoritas Transportasi Kota New York (MTA) melarangnya. Dengan mengutip
aturan yang melarang memasang "gambar atau informasi yang merendahkan
... karena ras, warna kulit, agama, asal kebangsaan, keturunan."
Geller segera menggugat MTA karena melanggar hak kelompoknya untuk bebas
berbicara dan menyatakan bahwa dengan tidak memasang iklan, MTA
memainkan politik.Pengadilan memihak Geller. Hakim Pengadilan Distrik
New York Paul Engelmayer dalam banding memenangkannya 29 Agustus lalu.
MTA sejak itu merevisi aturan itu dan hanya melarang iklan yang "waktu
dekat akan menghasut atau memprovokasi kekerasan." Tapi MTA melampirkan
dalam iklan itu dengan pengumuman bahwa "tampilan iklan ini tidak
menyiratkan dukungan MTA pada setiap pandangan yang diungkapkan."
Iklan kemudian naik tanggal 24 September2012 lalu. Tapi kontroversi itu tidak berakhir di sini.
Pada tanggal 6 September, Geller menandatangani kontrak 5600 dolar US
untuk pemasangan iklan yang sama dari 24 September-21 Oktober di empat
area ‘Metro stop’ Washington DC. Karena"situasi di seluruh dunia" dan
"keamanan dan keselamatan" para penumpang, WMATA menginformasikan kepada
pada 18 September bahwa WMATA tidak akan menampilkan iklan itu. Dan
mengevaluasi kembali kontrak itu pada 1 November. Geller akhirnya WMATA,
dengan menuduh pelanggaran Amandemen Pertama AS.
WMATA mengatakanbahwa hal itu disarankan oleh Departemen Keamanan Dalam
Negeri untuk meninjau iklan itu karena risiko adanya kekerasan, karena
gelombang protes di Timur Tengah akibat sebuah video anti-Islam yang
diproduksi di California."Kami tidak mencoba untuk menutup forum untuk
mengakhiri perdebatan tentang konflik Arab-Israel," kata pengacara WMATA
Philip Straub dalam sidang pengadilan federal.
"Kami hanya mengatakan kata-kata yang digunakan dalam iklan ini ‘savage, war, defeat’,
begitu erat dengan video yang mengakibatkan protes dan kematian di luar
negeri. Dan seperti yang telah diberitahu oleh Departemen Keamanan
Dalam Negeri , karena ancaman terorisme di tanah-tanah AS, maka
kata-kata itu tidak dapat ditampilkan dalam sistem kami sampai gelombang
protes itu redam nanti.”Hakim Rosemary Collyer tidak menerima argumen
ini dan memerintahkan WMATA untuk memasang iklan paling lambat tanggal 8
Oktober meskipun dia menyebut iklan itu sebagai "kata-kata kebencian
(hate speech)."
Perdebatan itu tumpah keluar dari sidang pengadilan. Sebuah komuter DC
menutup iklan itu dan seorang anggota Kongres AS telah menyerukan untuk
memboikot kereta Metro.
Organisasi Islam di AS, The Council on American-Islamic Relations
(CAIR), telah merencanakan memasang iklan di empat stasiun Metro dimana
Geller juga memasangnya. Yaitu di Glenmont, Georgia Avenue dan tempat
pemberhentian U Street Metro. Iklan CAIR ini .menampilkan seorang gadis
berjilbab dengan kutipan dari Al Qur’an: “Jadilah pemaaf, bicaralah
untuk keadilan dan hindari kebodohan " (Show forgiveness, speak for justice and avoid the ignorant, QS Al A’raf 199).
Nihad Awad, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR),
menyatakan: “Mereka perlu diantisipasi melalui upaya kolektif warga
Amerika untuk menolak fobia Islam dan sikap membenci.”
Kampanye iklan tandingan CAIR ini dipastikan setelah hakim federal
memutuskan bahwa tidak ada yang bisa menghentikan iklan-iklan anti Islam
tersebut disingkirkan di stasiun metro Washington, dengan alasan hak
kebebasan berbicara.
CAIR mengatakan iklan anti-Islam tersebut sangat
menyakitkan dan menciptakan iklim ketakutan selama beberapa waktu
ketika masjid kemudian menjadi sasaran kemarahan dengan ditembak,
dibakar dan dirusak.
Sebagai tanggapan, Geller mengajukan iklan baru untuk WMATA yang
menampilkan gambar menara World Trade Center terbakar, di samping dua
kutipan Al Quran: "Bunuhlah kafir di mana saja kamu menemukan mereka,"
dan "Mereka yang kafir pada yang Kami wahyukan, kami akan melempar
mereka ke neraka. Tiap kali kulit mereka terbakar, maka Kami akan
menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka dapat merasakan siksaan
itu.".
Pamela Geller, perempuan keturunan Yahudi (54 tahun) memang dikenal
sebagai aktivis politik dan penulis. Dengan penulis Robert Spencer, ia
mendirikan organisasi Freedom Defense Initiative dan Stop Islamization
of America. Spencer sendiri terkenal dengan buku-bukunya yang anti
Islam. Beberapa bukunya yang berisi hujatan kepada Islam dan Rasulullah
saw termasuk buku yang populer di Amerika. Lihatlah judul-judul bukunya: " The Truth About Muhammad: Founder of the World's Most Intolerant Religion" (Regnery Press, 2006),"The Myth of Islamic Tolerance: How Islamic Law Treats Non-Muslims" (Prometheus Books, 2005) dan"Religion of Peace? Why Christianity Is and Islam Isn't" (Regnery Publishing, 2007).
Geller dan Spencer menulis buku bersama dengan judul: "The Post-American Presidency: The Obama Administration's War on America".
Pada bulan Mei 2010, mereka melakukan aksi bersama menentang kuat
rencana pendirian pusat komunitas Islam dan masjid di Ground Zero. Ia
menyindir pendirian masjid itu dengan kata-kata : ‘Mega Mosque at Gorund Zero’.
Ia juga dikenal sebagai pendukung Radovan Karadzic dan Slobodan
Milosevic, pembunuh sadis Muslim Bosnia. Selain itu di mana-mana ia
mendukung agresi Israel dan menginginkan Gaza dicaplok Israel. Ketika
tahun 2006, kaum Muslim seluruh dunia protes dimuatnya kartun Nabi
Muhammad di surat kabar Denmark, Geller justru malah memasukkan
gambar-gambar itu dalam blognya. Dia menyatakan: "I don't know where it is in America that you can't make jokes or make fun.”Ia juga menyatakan bahwa “Islam is the most antisemitic, genocidal ideology in the world." Tahun 2011 lalu, ia menulis buku: Stop the Islamization of America: A Practical Guide to the Resistance. Sebuah perang publikasi antara masyarakat Muslim dan kaum Islamofobia, inilah yang sedang terjadi di Amerika.* [khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Penulis adalah dosen STID M Natsir
Posting Komentar