Adian mengatakan, gagasan pluralisme sebenarnya bertujuan menjauhkan
orang dari ajaran orisinal agamanya. Pluralisme ingin mendekonstruksi
definisi agama dengan aturan yang justru membuat orang tidak beragama.
Gagasan humanisme, hak asasi, persaudaraan dan kedamaian yang dibangun
oleh pluralisme sejatinya hanya menjebak orang pada kehidupan tanpa
tuhan.
“Pada akhirnya kita disuruh untuk mendefinisikan tuhan sesuai maunya
kita, ketika aturan Allah sebagai Tuhan dalam Islam itu tidak sesuai
dengan kemauan kelompok pluralism, maka akan ditolak, inikan lucu, “
tambah pria yang dikenal produktif menulis ini.
Karena itu menurut Adian, hakikatnya pluralism adalah memaksakan
pendapatnya kepada kelompok-kelompok agama. Dengan mengatakan semua
tuhan adalah sama pada hakikatnya pluralisme-lah yang melakukan
pemaksaan pendapat kepada kelompok beragama.
Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa pluralisme itu bisa menerima
kemajemukan perbedaan agama masyarakat, pada dasarnya pernyataan itu
bohong. Karena pluralisme justru memaksa orang untuk ragu pada agamanya
sendiri. Bahkan gara-gara pluralisme-lah orang jadi tidak beragama dan
mendekat pada konsep atheisme.* [khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar