“Haji itu Arafah. Begitu sabda Nabi
Muhammad Saw. Saat puncak wukuf akan diisi dengan khutbah oleh Naib
Amirul Haj KH Hasyim Muzadi,” ujar Dirjen Haji dan Umrah Kemenag Anggito
Abimanyu, di Mekah, Arab Saudi, Rabu.
Misi Haji Indonesia telah merancang
acara wukuf di Arafah. Puncak prosesi dijadwalkan berlangsung sekitar
pukul 12.00 waktu Arab Saudi (WAS). Mulai Rabu kemarin atau bertepatan
dengan 8 Zulhijah, jemaah mulai berdatangan ke Arafah secara
bergelombang.
Selasa lalu, Menag Suryadhara Ali,
Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, rombongan Amirul Haj, sejumlah pejabat
Ditjen Haji, serta Tim Media Center Haji memantau persiapan
sarana-prasarana wukuf, seperti tenda jemaah, karpet, toilet, dapur
katering, lokasi antrean prasmanan, dan sebagainya.
“Keberangkatan jemaah akan diatur oleh
pihak maktab. Pada hari itu tak ada acara khusus yang dilaksanakan.
Kegiatan hanya diisi dengan shalat Ashar berjemaah serta shalat Maghrib
dan Isya secara jamak qashar berjemaah pula,” ujar Anggito.
Sedangkan pada 9 Zulhijah, kegiatan
dimulai dengan shalat Subuh berjemaah yang dilanjutkan dengan bimbingan
dan konsultasi manasik haji. Setelah itu, acara wukuf dimulai sekitar
pukul 11.50 WAS dengan pembacaan ayat suci Al-Qur`an yang berlanjut
dengan sambutan Dubes RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur serta
Amirul Haj/Menag Suryadharma Ali.
Acara itu berlangsung di tenda Misi Haji
Indonesia yang akan didiami Amirul Haj, petugas Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH), serta tim pengawasan dan pengendalian.
Setelah puncak wukuf, seluruh jemaah
diimbau banyak beribadah berupa shalat, berdoa, dan berzikir untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt.
“Setelah itu, sekitar pukul 18.00 WAS dilakukan persiapan menuju Muzdalifah,” kata Anggito.
Sementara itu, Muasasah Asia Tenggara
menugasi Syarikat Al-Mazhar untuk mengawasi mutu (quality control)
makanan jemaah calon haji Indonesia. Meski sajian dipantau ketat, jemaah
tetap diimbau tidak membiarkan makanan dalam waktu lama.
“Setidaknya, tak boleh lebih dari dua
jam setelah diberikan harus segera dimakan. Ini agar makanan tak basi
dan tidak terkontaminasi bakteri. Makanan yang dimakan jemaah itu nanti
diberikan tepat waktu, tepat jumlah, tepat distribusinya. Dan, yang
tidak kalah penting, tepat dari sisi kesehatannya,” ujar Amirul Haj
Suryadharma Ali kepada wartawan di sela-sela peninjauan maktab di
Arafah.
Terkait pelayanan medis, sebanyak 18
unit ambulans, dua coaster (bus berkasitas 27-29 penumpang) telah
disiapkan untuk jemaah sakit yang harus disafariwukufkan saat puncak
ibadah haji tanggal 9 Zulhijah.
“Kita sudah menyiapkan kendaraan untuk
sekitar 120 jemaah yang sakit dan harus disafariwukufkan. Seluruh
petugas ibadah dan petugas kesehatan juga sudah disiapkan, termasuk
obat-obatan,” ujar Anggito Abimanyu.
Dia menjelaskan, mulai Rabu (24/10)
pagi, calon haji Indonesia diberangkatkan secara bertahap menggunakan
bus menuju Arafah untuk bersiap melaksanakan wukuf. Seperti diketahui,
wukuf yang artinya berdiam diri sambil memperbanyak doa dan zikir,
berada pada puncaknya menjelang waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijah, hingga
terbit matahari pada 10 Zulhijah. (Pz/Islampos/sko/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar