Berangkat dari masjid Agung
Karanganyar ratusan umat Islam Solo Raya pertama kali mendatangi tempat
pengajian di daerah Tegal Asri Rt 03 Rw 08 Bejen Karanganyar milik
Purwadi. Mestinya siang ini pula pimpinan Yayasan Tauhid Indonesia
[YATAIN] Minardi Mursyid hadir sebagai pembicara. Namun rumah tinggal
Purwadi sudah ditutup dan dijaga puluhan aparat dari TNI maupun Polri.
Sesampai didepan rumah Purwadi
salah seorang orator Edi Lukito menghimbanu agar pengikut Minardi
Mursyid segera bertaubat dan berkoordinasi dengan MUI ataupun Kemenag
setempat untuk melakukan pembinaan.
Sementara itu orator yang lain
Sholeh Ibrahim menyampaikan kesesatan ajaran Pimpinan YATAIN Minardi
Mursyid yang tidak mengakui Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam. “Bagaimana bisa mereka melakukan sholat jika tidak mengakui
Hadits Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam?” ujarnya.
Kemudian massa menempelkan spanduk
dan himbauan tentang pelarangan aliran sesat Ingkarus Sunah. Acara
serupa dilanjutkan menyegel Rumah Minardi Mursyid di kawasan Demakan
Mojolaban dan di Masjid Tauhid kawasan Singopurran Kartasura Sukoharjo
yang biasa mengadakan pengajian Minardi Mursyid Setiap Sabtu pagi dan
Minggu malam.
Sementara itu, menurut salah satu
takmir masjid An-Nur yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah Purwadi,
pengajian di Tegal Asri Jamaahnya sekitar 50-an orang dan sebenarnya
warga sekitar juga resah dengan pengajiannya Minardi Mursyid dan sudah
banyak yang menyatakan keluar.
Ditemui terpisah, salah satu
penyuluh dari Kemenag Karanganyar menyatakan bahwa Kemenag Karanganyar
tidak merekomendasikan adanya organisasi YATAIN di Karanganayar.
Menurutnya rencananya YATAIN akan mendaftarkan diri sebagai Ormas di
Sragen dan Karanganyar, sedangkan di Sukoharjo Minardi Mursyid
mendaftarkan diri dengan nama Lembaga Pengkajian Pendalaman Al-Quran
Tauhid (LPPAT). [Endro. S]
Posting Komentar