Namun, para pakar ekonomi memperkirakan
angka yang lebih besar lagi, yaitu antara 30-50 miliar dollar AS.
Kerugian sebesar ini dampaknya sangat terasa terhadap pertumbuhan
ekonomi AS di kuartal keempat ini.
"Tutupnya kawasan komersial di pesisir
timur menyebabkan hilangnya GDP yang akan menambah kerugian
infrastruktur," kata ekonom IHS Global Insight, Gregory Daco dan Niger
Gault.
Sebagian besar pusat ekonomi penting di
pantai timur AS hingga Selasa (30/10/2012) waktu setempat masih belum
beroperasi kembali, termasuk pusat ekonomi dunia New York.
Sejumlah bank besar New York dan dua
pusat penjualan saham terbesar di dunia Wall Street dan Nasdaq juga
belum beroperasi setelah dua hari terakhir ini tutup. Dikabarkan Wall
Street akan mulai kembali beroperasi Rabu (31/10/2012).
"Kami yakin bisa kembali beroperasi
normal besok (Rabu)," kata Direktur Eksekutif Euronext di Bursa Efek New
York, Duncan Niederauer.
"Gedung dan sistem kami tidak terganggu
dan tim kami bekerja keras untuk memastikan pasar akan dibuka tanpa
gangguan," tambah dia.
Sementara itu, layanan publik lainnya
mulai dari bus, kereta bawah tanah, hingga pesawat terbang belum
sepenuhnya beroperasi normal. Tak beroperasinya tansportasi publik
selama dua hari ini memberikan dampak ekonomi dan sosial yang sangat
besar.(yus/kc/www.syahidah.web.id)
Posting Komentar