Pertemuan kedua pemimpin negara di Jedah
mendapat liputan luas media massa nasional Arab Saudi. Koran-koran Arab
dalam negeri Arab Saudi dan koran-koran Arab di luar negeri seperti
Ash-Sharq Al-Awsath dan Al-Hayat
menempatkannya sebagai berita utama di
halaman pertama. Foto pangeran Abdullah mengalungkan penghargaan
tertinggi the King Abdul Aziz Medal kepada David Cameron dipajang secara
mencolok dalam ukuran besar.
Pangeran Abdullah dan David Cameron
bertemu untuk membahas perkembangan terbaru berbagai peristiwa lokal dan
internasional. Persoalan Palestina dan perkembangan revolusi rakyat
muslim Suriah menjadi persoalan internasional yang utama dalam pertemuan
tersebut.
Pertemuan keduanya juga membahas
bidang-bidang kerja sama antara kedua negara dan upaya-upaya untuk
meningkatkannya. Keduanya sepakat menguatkan kerja sama demi kepentingan
kedua belah pihak.
Pertemuan diawali dengan pemberian
penghargaan tertinggi the King Abdul Aziz Medal kepada David Cameron.
Pangeran Abdullah sendiri yang mengalungkan penghargaan tersebut kepada
Cameron. Penghargaan the King Abdul Aziz Medal hanya diberikan kepada
para pemimpin tertinggi dan perdana mentri negara-negara sahabat dan
negara-negara sekutu Arab Saudi. Raja Abdullah kemudian mengadakan
jamuan makan untuk rombongan David Cameron di istana raja di Jedah.
Dalam kata sambutannya, Cameron
mengungkan rasa terima kasihnya kepada pangeran Abdullah atas pemberian
medali tertinggi tersebut. Ia merasa bangga atas penghargaan tertinggi
tersebut. Selain itu Cameron menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan
ratu Elisabeth II kepada pangeran Abdullah.
Pertemuan kedua belah pihak dan
pemberian the King Abdul Aziz Medal juga dihadiri oleh sejumlah pejabat
tinggi kerajaan Arab Saudi. Pangeran Mut'ib bin Abdul Aziz, pangeran
Salman bin Abdul Aziz wakil Perdana Mentri Arab Saudi sekaligus Mentri
Pertahanan, pangeran Khalid Al-Faishal bin Abdul Aziz gubernur Makkah,
Saud Al-Faishal bin Abdul Aziz Mentri Luar Negeri, pangeran Muqrin bin
Abdul Aziz penasehat dan utusan khusus raja Saudi, pangeran Bandar bin
Sulthan bin Abdul Aziz kepala Dinas Intelijen Umum dan kepala Dewan
Keamanan Nasional, pangeran Mut'ib bin Abdullah bin Abdul Aziz kepala
Garda Nasional, pangeran Muhammad bin Nawwaf bin Abdul Aziz Dubes Arab
Saudi untuk Inggris, pangeran Muhammad bin Nayif bin Abdul Aziz Mentri
Dalam Negeri dan pangeran Abdul Aziz bin Abdullah bin Abdul Aziz wakil
Mentri Luar Negeri.
Dalam pertemuan itu David Cameron
didampingi oleh Mentri Pertahanan Inggris Philip Hammond, Duta Besar
Inggris untuk Arab Saudi Sir John Jenkins, Penasehat Keamanan Nasional
Inggris Sir Kim Dawes dan sejumlah pejabat tinggi Departemen Pertahanan
Inggris.
Tidak sekedar negara sahabat dan sekutu,
Inggris adalah tuan besar bagi rezim Arab Saudi. Pangeran Abdul Aziz
bin Saud mendirikan kerajaan Arab Saudi pada 1930an dengan dukungan
penjajah Inggris. Pada Desember 1915 penjajah Inggris dan pangeran Abdul
Aziz bin Saud menanda tangani Treaty of Darin. Berdasar perjanjian
tersebut wilayah kekuasaan pangeran Abdul Aziz dianggap sebagai wilayah
protektorat Inggris.
Dukungan Inggris kepada rezim Arab Saudi
semakin kuat setelah raja Arab Saudi itu "berjasa besar" memadamkan
jihad rakyat muslim Palestina melawan penjajah Inggris pada 1936 lewat
diplomasi yang licik. Pada 1948, pangeran Abdul Aziz kembali memadamkan
jihad rakyat muslim palestina lewat diplomasi licik. Peristiwa itu
berakibat berdirinya negara penjajah zionis Yahudi. (muhib almajdi/arrahmah/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar