syahidah.web.id - Paris, -
Sebuah masjid khusus kaum gay atau penyuka sesama jenis akan segera
dibuka di Prancis. Mulai bulan depan, baik pria maupun wanita penyuka
sesama jenis bisa beribadah di masjid tersebut. Pendiri masjid bahkan
berharap akan bisa menggelar pernikahan sesama jenis di masjid tersebut.
Adalah
seorang pria bernama Mohammed Ludovic Lutfi Zahed yang berasal dari
Aljazair, namun lama tinggal di Prancis yang mendirikan masjid tersebut.
Zahed yang menyatakan diri sebagai pria homoseksual ini, akan
meresmikan pembukaan masjid tersebut pada 30 November mendatang.
Lokasi
masjid ini berada di dalam kompleks biara Buddha setempat. Tujuan Zahed
membuka masjid khusus kaum gay ini sebagai alternatif masjid
konvensional, yang seringkali menjadi tempat ibadah dengan atmosfer
penuh intimidasi bagi pria gay.
"Di
dalam masjid biasa, wanita harus duduk di belakang dan mengenakan
mukena dan pria gay takut akan serangan verbal maupun fisik," tutur
Zahed kepada surat kabar Turki, Daily Hurriyet dan dilansir International Business Times, Kamis (22/11/2012).
"Setelah
melaksanakan ibadah Haji, saya menyadari bahwa masjid bagi kaum gay
merupakan suatu keharusan bagi umat muslim yang gay, yang ingin
melakukan salat," imbuh pria yang telah menikah dengan pasangan gaynya
tersebut.
Kepada
surat kabar Turki tersebut, Zahed juga mengungkapkan sedikit pengalaman
hidupnya. Zahed mengaku awalnya dirinya sengaja menekan perasaan
homoseksualnya karena Islam.
"Ketika
saya berusia 12 tahun, saya mulai mempelajari Islam dan melakukan
salat. Pertama, saya sangat terkesan oleh Salafist di Aljazair, tapi
kemudian saya menjauhi mereka karena serangan teroris yang mereka
lakukan. Setelah malam pertama saya dengan pria, saya menyadari bahwa
saya homoseksual. Saya menyadari bahwa saya menekan perasaan saya
sendiri dengan bantuan Islam," terangnya.
Zahed
menambahkan, dalam masjid khusus kaum gay ini, baik wanita maupun pria
diperbolehkan salat bersama tanpa adanya pemisahan tempat.
Ketika
ditanyai apakah perkawinan sesama jenis akan digelar di masjid itu,
Zahed menjawab: "Kami akan mulai dengan salat-salat Jumat, namun kami
akan menggelar pernikahan setelah itu." [detik/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar