"Orang-orang mengatakan padaku semuanya
baik-baik saja. Tapi mereka menunjukkan anakku (Omar)," Jihad
Mishawari mengatakan demikian sambil menangis, kepada kantor berita BBC, seperti dilansir The Telegraph, Kamis (15/11).
Jihad adalah seorang editor video dan
foto stasiun berita BBC di Palestina. Jihad menemukan Omar di kamar
mayat Rumah Sakit Shifa di Gaza. Dia mengatakan adik iparnya, Hiba (19
tahun) juga ikut tewas setelah serangan udara tentara Zionis, Rabu
(13/11).
Omar adalah anak ke dua Jihad dan Ali yang baru berumur empat tahun berada dalam kondisi kritis di rumah sakit yang sama. The Telegraph mengatakan Jihad berdiri lunglai meratap rumahnya yang menghitam dari ledakan rudal.
Beberapa jam setelah menguburkan Omar
saat Kamis (15/11), dia berbicara sedikit mengenai tragadi malam
itu. Sebuah jet tempur melintas rendah di atap rumahnya. Ali sempat
melompat kepelukan Jihad, tak lama ledakan memekakkan telinga menghantam
pintu utama rumahnya.
"Apa yang anakku lakukan untuk mati
dengan cara seperti ini. Apa kesalahan dia selama hidup sebelas
bulan," Jihad menyampaikan itu.
Dia menahan gumpalan air mata seraya
berusaha menjelaskan kepada rekan-rekannya sesama wartawan di Gaza.
Selama Jihad mendiami lingkungan tempat tinggalnya, tidak sekalipun ada
rutinitas dan pengelompokkan anggota-anggota faksi.
Halaman utama Washington Post edisi
Kamis (15/11) menampilkan gambar sedih Jihad sambil menopang anaknya
dalam gulungan kain kafan putih. Dengan sweeter panjang berwarna coklat
dan krim, kerabatnya mengerumuni pria 27 tahun ini dari belakang, yang
mencoba tegarkan keluarga ini.
Dalam laman resmi media di Amerika
Serikat (AS) tersebut juga menampilkan gambar ruangan utama yang
gosong seperti habis terbakar. Pintu utama terlihat seperti kayu arang.
Dan empat tempat tidur dalam salah satu kamar rumah itu remuk dan
terbakar.
Sejak Rabu (13/11) Israel 20 kali
menyerang Gaza. Serangan dilakukan melalui udara dan laut. Sekitar 30
ribu tentara dilibatkan dalam operasi kali ini. Konsentrasi serangan
terjadi di Nuseirat, pusat kota Raffah, dan di Beit Hanoun. Israel
mengancam memperluas serangannya di Gaza. [mam/rep/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar