Seperti yang diberitakan dailymail.co.uk (26/10),
Matthews, ibu dari dua anak, masuk Islam empat minggu yang lalu—dua
bulan setelah dia kembali dari pesta liburan di Ibiza, sebuah pulau
kecil di Spanyol. Dan dia mengatakan bahwa foto-foto ‘lamanya’ yang
diambil dalam perjalanan itu menunjukkan semua yang salah tentang
kecantikan di Barat.
Dia mengatakan: “Saya pikir saya perlu bertingkah laku dan berpakaian
dengan cara tertentu agar bisa merasa baik tentang diriku. Sekarang aku
melihat gadis-gadis itu dan berpikir tentang citra apa yang mereka
gambarkan kepada orang lain, terutama kaum laki-laki.”
“Ini adalah tentang penghormatan terhadap diri sendiri. Jika Anda
berpakaian dan bertindak dengan cara tertentu, baik itu benar atau
salah, Anda akan diperlakukan dengan cara tertentu pula .”
Ia menyatakan, Islam telah mengajarkannya tentang cinta sejati, bukan
hasrat yang palsu dan nafsu. “Saya bahkan dapat melihat logika dalam
perjodohan oleh orang tua.”
Sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok Faith Matters menemukan bahwa jumlah
mualaf
di Inggris kini telah melewati 100.000 orang. Jumlah ini naik dua kali
lipat dalam sepuluh tahun. Laporan itu memperkirakan bahwa hampir
dua-pertiga mualaf itu adalah kaum perempuan, dengan usia rata-rata 27
tahun—seperti halnya Matthews.
Masuk Islamnya Matthews diawali ketika dia mencoba meyakinkan mantan suaminya
Jerrome,
yang juga merupakan seorang mualaf, bahwa agama Islam itu salah. Dia
‘sangat curiga’ terhadap agama itu, dan mulai membaca buku-buku tentang
Islam untuk mendukung argumentasinya.
Meskipun mereka telah berpisah tahun lalu, dia terus belajar tentang
Islam dan mulai mengenal Islam lebih dalam lagi. Kemudian, empat minggu
lalu, dia menyelesaikan proses ‘kembali ke fitrahnya’. Dia mengatakan:
“Saya mengucapkan ‘Syahadat’ yang merupakan ritual seorang mualaf dengan
mengulangi pernyataan keimanan di depan seorang imam di sebuah gedung
keagamaan.”
“Saya mempunyai beberapa saudara Muslimah dan mereka membelikan saya
sebuah jilbab dan beberapa buku tentang Islam. Hal itu benar-benar
indah. ”
Namun, dia mengakui bahwa teman-temannya sangat terkejut dengan masuk
Islamnya dia ke dalam sebuah agama yang sering dianggap sebagai agama
yang menindas kaum perempuan.
“Orang-orang mungkin berpikir, ‘Oh, itu hanyalah salah satu dari
beberapa mode Heather’. Tidak, ini bukan mode. Ini adalah apa yang aku
telah cari selama ini, ketika waktuku terisi dengan kepuasan yang
instan,” katanya.
Matthews telah berhenti minum alkohol, mulai makan makanan halal dan
berencana untuk berpuasa selama bulan Ramadhan. Dia memiliki Quran
berbahasa Inggris yang dia baca setiap hari, dan dia ingin belajar
bahasa Arab sehingga dia bisa shalat lima kali sehari.
“Orang-orang berpikir saya pasti tertindas, tapi aku adalah orang yang
kuat, percaya diri dan seorang perempuan yang bebas,” katanya.
“Aku tahu, sebelumnya aku adalah salah seorang yang paling tidak mungkin
untuk memeluk agama Islam, hal ini mengejutkanku, tapi aku
melakukannya untuk cinta dan kebahagiaan dan Islam benar-benar mengubah
hidupku.” (mediaumat.com, 31/10/2012/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar