Atas kondisi tersebut, HTI meminta agar Pemerintah Indonesia sebagai
pemerintah dengan penduduk muslim terbesar di dunia, bersama negara
Islam lainnya untuk mengecam tindakan tersebut dan memberikan dukungan
konkret kepada Palestina dengan mengirimkan pasukan.
Ketua Lajnah Sakofiah HTI Sumut, Fatih Almalawi, mengatakan, serangan
yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza sudah bukan lagi merupakan kejahatan
perang, melainkan kejahatan kemanusiaan. Hal itu terlihat dari jumlah
warga sipil tewas jauh lebih banyak, dibandingkan korban dari pihak
milisi yang menjadi sasaran tentara Israel.
Dia juga meminta, untuk mengantisipasi semakin banyaknya korban jiwa
yang jatuh dari pihak sipil, pemerintah negara-negara Islam harus aktif.
Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan Israel untuk melakukan
serangan susulan.
“Ini sudah di luar batas prikemanusiaan. Serangan Israel tidak bisa
dibenarkan karena telah membunuh puluhan warga sipil. Amerika yang
selama ini mengaku sebagai penjaga perdamaian, juga diam dan cenderung
mendukung. Kita tidak boleh membiarkan Palestina menghadapi ini sendiri.
Kita harus imbangi dengan kekuatan militer kita dan negara-negara Islam
lainnya. Kalau setiap negara Islam mengirimkan 500 tentara, saya pikir
Israel dan bahkan Amerika Serikat akan berpikir kembali dengan
kebijakannya terkait Palestina ini. Mari kita bersatu,” ajaknya.
Fatih menilai, sikap pemerintah Indonesia sampai saat ini masih sebatas
sikap normatif, yang cenderung berupa sikap simpatik semata. Sebagai
negara yang cukup penting dalam dunia Islam, pemerintah dinilai memiliki
kemampuan untuk mengajak negara-Islam lain di dunia menghentikan
konflik di Timur Tengah, yang bermuasal dari keberadaan Israel.
“Diplomasi pemerintah kita loyo, padahal kita ini kan kuat di dunia
Islam. Kalau pemerintah mau, kita bisa menjadi pemimpin dunia Islam
untuk menyelesaikan konflik di timur tengah, tapi sayang pemerintah
sepertinya lebih suka berteman dengan kawanan barat,”
tandasnya.(okezone.com, 21/11/2012/
www.syahidah.web.id)
Posting Komentar