“Ya benar, dan saran saya agar permintaan serupa itu tidak dipenuhi,” kata Erry saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (2/11/2012).
Menurut Erry, tidak hanya Hotbonar yang pernah mengadukan praktik
tersebut. Beberapa bos BUMN juga ada yang melapor. Hanya saja, Erry lupa
karena sudah terjadi cukup lama.
Melihat fenomena itu, wakil ketua KPK era pertama ini meminta agar siapa
pun pejabat pemerintahan tak meladeni upaya oknum-oknum DPR yang
mencari keuntungan semata.
“Saran saya jangan mau dimintai oleh siapa pun, lugas saja melaksanakan
tugas bisnis berdasarkan praktik terbaik tata kelola perusahaan,”
tegasnya.
Pengakuan Hotbonar memang cukup mengejutkan. Dia bercerita dengan detail
bagaimana oknum anggota Dewan meminta dengan terang-terangan jatah Rp 2
miliar.
Upaya pemerasan itu terjadi, di sebuah ruang kerja anggota DPR usai RDP.
Saat itu, ada oknum berinisial ETS dari FPDIP tahun 2010 dan oknum
anggota DPR berinisial N dari Fraksi Demokrat dan satu anggota DPR
lainnya yang ia lupa namanya.
Namun, yang berbicara terus terang waktu itu adalah ETS, yakni meminta
uang hingga Rp 2 miliar untuk dibagi-bagi kepada 40 anggota Komisi IX
agar Pansus tidak dibentuk. (detik.com, 2/11/2012/www.syahidah.web.id)
Posting Komentar