Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama
DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas kepada itoday, Jumat (9/11/2012).
Habib Muhsin mempertanyakan sikap Said Aqil yang menyatakan Obama lebih
akomodatif terhadap Islam daripada Presiden AS sebelumnya.
“Obama itu tak ada ubahnya dengan Presiden AS lainnya, karena harus
mengikuti kebijakan AS yang tidak senang dengan dunia Islam. Kalau ada
orang Indonesia, termasuk Said Aqil mendukung Obama, berarti berharap
dolar dari Obama,” tegas Habib Muhsin.
Menurut Habib Muhsin, tidak aneh jika Said Aqil Siradj memberikan
dukungan ke Obama, karena Said mempunyai pikiran liberal yang berkiblat
ke AS dan barat.
“Orang-orang liberal termasuk Said Aqil selalu mendukung AS, mendewakan
dan menganggap AS paling hebat. Padahal saat ini, AS sedang mengalami
kebangkrutan,” ungkap Habib Muhsin.
Habib Muhsin meminta tokoh-tokoh Islam memahami bahwa kebijakan AS,
termasuk di bawah Obama, dikendalikan orang-orang Yahudi yang lebih
berpihak ke Israel dan memusuhi Islam.
“Kebijakan AS selalu mendukung Israel dan tidak akan mendukung Palestina
merdeka. Tokoh-tokoh Islam yang mendukung Obama itu terlalu lugu atau
pura-pura tidak tahu,” kritik Habib Muhsin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Tanfidziyah PBNU KH Said Aqil
Siradj menilai Obama telah menjalankan kebijakan yang lebih akomodatif
terhadap negara Muslim. Salah satunya, menetapkan kebijakan untuk
menarik tentara AS dari Irak dan Afghanistan secara bertahap dan
menyerahkan kepada otoritas lokal.
Meskipun demikian, Said Aqil memberikan catatan, bahwa kebijakan luar
negeri yang dilakukan Obama masih jauh dari harapan umat Islam.
“Kebijakan AS di Timur Tengah selama puluhan tahun belum berhasil
menciptakan situasi regional yang damai. Kita harapkan Amerika lebih
adil dan lebih objektif dalam menyikapi situasi di Timur Tengah,” kata
Said. (itoday/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar