“Sesungguhnya
aku sudah memohon kepada Rabbku untuk umatku janganlah membinasakan
mereka dengan paceklik yang merajalela, jangan menundukkan mereka kepada
musuh dari luar kelompok mereka yang menodai kedaulatan mereka.
Sesungguhnya Rabbku berfirman:nWahai Muhammad! Sungguh jika Aku telah
menetapkan suatu ketetapan, maka tidak bisa ditolak. Aku berikan kepada
umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh paceklik yang merajalela dan
agar mereka tidak dikuasai oleh musuh dari luar mereka yang akan menodai
kedaulatan mereka, sekalipun musuh itu berkumpul dari seluruh penjuru
dunia, kecuali jika sebagian mereka membinasakan sebagian yang lain dan
mereka saling menawan satu sama lain.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Benar, di antara umat Islam saling menawan satu sama lain, dan saling
menikam dari belakang. Sebagian lagi ada yang menjadi kaki tangannya dan
adapula yang benar-benar menjadi budak setia kaum kafir.
Kegagalan umat Islam dalam mewujudkan cita-citanya lebih karena faktor
loyalnya mereka terhadap musuh-musuh Islam. Demikian pula keberhasilan
musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mereka menang bukan
karena kehebatan dan kekuatan yang dimilikinya, melainkan adanya
sebagian umat Islam yang bergabung bersama mereka.
Contoh nyatanya adalah pemerintah Arab, yang tertuduh sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab karena membiarkan Amerika menguasai sumber
minyak dan barang tambangnya. Saudi dan Negara-negara Arab lainnya juga
memberikan dukungan yang cukup besar bagi kesuksesan Amerika dalam
menjalankan aksi terornya di Iraq, Afghanistan dan Palestina. Sebagian
ada yang memberikan dukungan materi seperti penyediaan tempat bagi
pangkalan militer, dan adapula yang member dukungan moril dalam bentuk
pernyataan dan fatwa-fatwa yang menghalalkan Amerika untuk menyerang
para pejuang Islam.
Peristiwa bergabungnya sebagian umat Islam bersama musuh-musuh Islam, secara tegas telah dinubuwatkan oleh Rasulullah SAW:
“Kiamat
tidak akan terjadi hingga suku-suku dari umatku bergabung dengan
orang-orang musyrik dan hingga mereka menyembah berhala. Di tengah
umatku kelak akan ada 30 pendusta, masing-masing mengaku sebagai nabi,
padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.” (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi). Wallohu’alam. [sm/islampos/arrisalah/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar