Juru bicara pemerintah negara bagian Rakhine, Wen Mayang
mengtakan—seperti dikutip kantor berita AFP—bahwa “Hingga pagi ini telah
menewaskan 51 pria dan 61 wanita.” Ia menambahkan bahwa “Lebih dari 70
orang juga terluka, dan membakar sekitar 2.000 rumah.”
Negara bagian Rakhine, yang berada di wilayah barat Burma menjadi saksi
atas berbagai aksi kekerasan dengan sasaran minoritas Muslim. Dan sejauh
ini, ratusan nyawa melayang. Bahkan beberapa organisasi internasional
telah mengakui terjadinya aksi kekerasan itu, namun pemerintah Burma
mengabaikannya.
Dalam sepekan ini, bentrokan pecah di beberapa wilayah negara bagian Rakhine, termasuk di desa-desa yang sulit dijangkaunya.
Akibat aksi kekerasan ini, lebih dari 75 ribu orang mengungsi dari
Rohingya. Sehingga ada pergerakan ribuan pengungsi menuju kamp-kamp
pengungsi di sekitar kota Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine yang
sebelumnya sudah penuh sesak, dan di mana pengungsi kekurangan makanan
dan perawatan kesehatan.
PBB mengatakan bahwa minoritas Muslim Rohingya adalah minoritas yang
paling rentan terhadap penganiayaan di dunia . Pembantaian seperti ini
berulang karena ketiadaan Khilafah yang melindungi umat dan diperparah
oleh penguasa negeri Islam yang tidak peduli kepada nasib umat Islam (AF/HTI-Press/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar