syahidah.web.id - Sekitar 40 orang mahasiswi muslimah dari berbagai departemen dan angkatan di IPB, hadir di Ruang Kuliah AGR 307 Faperta, dalam acara Diskusi Inspiratif Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Chapter Kampus IPB Dramaga. Tema yang diangkat adalah “Ketika Gelombang Korea Menerjang Generasi Muda”. Mereka sangat antusias untuk mengikuti acara ini, karena tema yang disajikan menarik dan dekat dengan kebiasaan di tengah teman-teman mereka. Pembicara yang dihadirkan adalah Ibu Siti Nuryati, S.TP, M.Si, Staf Humas IPB, yang juga aktivis MHTI.
Pada awal penyampaian materi, Siti Nuryati membacakan ayat suci
al-Quran, surat al-A’raaf ayat 179, yang artinya sebagai berikut: “Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (TQS al-A’raaf [07]: 179).
Beliau kemudian mendefinisikan kata “gelombang”, yang maknanya identik
dengan sesuatu yang besar, serta punya energi dan dampak yang besar.
Akan tetapi, banggakah kita dengan gelombang budaya Korea? Faktanya,
mayoritas generasi muda sangat asyik dan mudah untuk membicarakannya,
termasuk untuk mengikuti arus gelombang Korea. Meski sejatinya, ada
fenomena yang tanpa sadar terjadi. Generasi muda saat ini mudah/rapuh
untuk dibawa ke mana saja. Pada akhirnya, mereka akan begitu mudah untuk
mengikuti segala animo dalam rangka semakin jauh dari tuntunan Allah
Swt.
Pembicara pun mengajak para peserta untuk semangat mencari bekal Islam
di kampus ini. Jadilah generasi yang tidak ikut diterjang gelombang
Korea, dan jadilah generasi yang bisa bermanfaat bagi umat di luar sana.
Agar kita pun tak menjadi generasi instan, yang hanya bertujuan mencari
kerja setelah lulus. Tapi haruslah menjadi generasi yang ketika di luar
bangku kuliah bisa membantu menyelamatkan generasi yang lain.
Sesi diskusi ditutup oleh Host dengan kesimpulan bahwa jangan pernah
menebar pemakluman pada hal-hal yang mubah. Karena dari sanalah mulai
muncul kecanduan-kecanduan serta sampai meninggalkan
kewajiban-kewajiban. Gelombang Korea, Eropa, dsb, itu ada dan eksis
karena diperkuat cengkeramannya oleh sistem yang diterapkan. Oleh karena
itu, sebagai generasi muda harus memanfaatkan waktu untuk mengkaji
Islam. Di akhir acara, panitia menyajikan tayangan “Mengenal Muslimah
Hizbut Tahrir Indonesia” untuk semakin menyemangati peserta dalam
mengkaji Islam.[] [www.syahidah.web.id]
Posting Komentar