Meurur kabar yang beredar, salah seorang
warga bernama Kholid tiba-tiba diberondong peluru oleh densusu 88 usai
menunaikan shalat shubuh.
“Ada bekas tembakkan di ubun-ubun tembus
di dagu, dada dibelah sampai bagian perutnya,” ujar Farhan salah
seorang warga Kayamanya, Poso yang turut menyaksikan jenazah Kholid,
pada Sabtu (03/11/2012).
Kondisi jenazah Kholid sangat
mengenaskan karena luka tembak di atas kepala dan tembus ke dagu dengan
kondisi dada sobek hingga ke perut. Jika melihat bekas luka pada jenazah
Kholid maka besar kemungkinan bahwa Kholid ditembak dalam jarak yang
sangat dekat.
Kholid ditembak Satuan saat berlangsung
penggerebekan di Desa Kayamaya, Kecamatan Poso Kota, SulawesiTengah,
Sabtu (3/11/2012). Kholid dituduh sebagai pembuat peta di kawasan Gunung
Biru, Dusun Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir. Lokasi itu diduga
dijadikan tempat pelatihan militer.
Untuk diketahui, Kholid adalah seorang
PNS sebagai Polisi Kehutanan. Ia memiliki seorang istri yang tengah
hamil dan seorang anak. Keluarga kholid tinggal di Jalan Pulau Sabang
Desa Kayamanya Kota Poso. Ia bersama ustadz Yasin ditangkap usai
melaksanakan shalat Shubuh.
Media memberitakan jika telah terjadi
baku tembak dalam penangkapan tersebut. Namun menurut kesaksian warga,
Kholid ditembak Densus 88 tanpa perlawanan, sebab ia baru saja pulang
shalat Shubuh dari Masjid Al Muhajirin.
Keluarga korban dan masyarakat di Poso
tambah marah lantaran pemberitaan media yang menyebut korban tewas
adalah terduga teroris.Warga geram dengan pemberitaan sebuah stasiun
televisi swasta nasional yang mereka anggap tidak jujur yang menyebut
terjadi baku tembak saat penangkapan Ustadz Yasin dan penembakan Khalid
oleh Densus 88 di Poso. [islampos/voaislam/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar