Berdasarkan data sensus, peninjauan yang
dipimpin oleh Prof. Terry Lovat, menemukan bahwa tingkat pengangguran
di kalangan pria Muslim melebihi dua kali dari rata-rata nasional.
Hanya 57 persen pria Muslim berumur 15
tahun dan lebih tua dari itu yang memiliki pekerjaan dibandingkan dengan
68 persen dari semua pria usia kerja, kata laporan itu.
"Para pria Muslim telah menunjukkan
keprihatinan bahwa pencitraaan negatif tentang Muslim di media mungkin
bisa berdampak merugikan bagi harga diri pemuda Muslim dan juga
mengakibatkan anak-anak ditindas di sekolah," kata laporan Universitas
Newcastle, dikutip The Herald Sun, pada Selasa (13/11/2012).
Diungkapkan juga bahwa umat Islam adalah
kaum yang paling didiskriminasi di Australia dalam hal ini dengan 13,4
persen jumlah pengangguran dibandingkan umat Buddha yang jumlah
penganggurannya 9,6 persen.
Pinggiran-pinggiran kota dengan jumlah
Muslim yang tinggi seperti Broadmeadows dan Dallas memiliki tingkat
pengangguran lebih dari 15 persen pada 2006, kata laporan itu.
"Secara total, 58 persen Muslim mendapatkan kurang dari USD 400 per minggu dibandingkan 41 persen dari populasi Australia."
Laporan mengatakan bahwa persoalan keagamaan adalah salah satu penyebab Muslim kesulitan mendapat pekerjaan. (siraaj/arrahmah/www.syahidah.web.id)
Posting Komentar