Menurut salah seorang uskup yang telah
38 tahun menjadi uskup di Aljazari, Paul Desfarges, para pemuda Arab
ingin bisa meyakini sesuatu dengan bebas, atau bahkan bebas untuk tidak
meyakini sesuatu.
Isu pemurtadan kaum Muslim sebenarnya
telah diangkat dalam beberapa sinode sebelumnya namun ini adalah pertama
kalinya para uskup berbicara secara terbuka tentang masalah itu,
menurutnya.
Desfarges mengatakan kepada wartawan
bahwa telah ada beberapa orang yang masuk Kristen di keuskupannya namun
dia memperingatkan, “kita tidak ingin hal ini dilakukan untuk melawan
Islam.”
Pernyataan Desfarges adalah kebohongan.
Kristenisasi dan gerakan misionaris di dunia Islam tidak bisa dipisahkan
dari penjajahan imperialism Barat atas dunia Islam. Gerakan misionaris
dan kristenisasi digunakan oleh penjajahan untuk mengokohkan penjajahan
mereka. Keruntuhan Khilafah juga tidak bisa dilepaskan dari gerakan
misionaris yang bekerja sama penjajah.
Bahwa ada hubungan antara penjajahan dan
kristenisasi ini tampak dalam sejarah Indonesia. Seperti yang
ditegaskan oleh Alb C. Kruyt (tokoh Nederlands bijbelgenootschap)
dan OJH Graaf van Limburg Stirum. Mereka menyatakan : “Bagaimanapun
juga Islam harus dihadapi, karena semua yang menguntungkan Islam di
Kepulauan ini akan merugikan kekuasaan Belanda Kristenisasi merupakan
faktor penting dalam proses penjajahan.”
Kristenisasi yang dirancang oleh Vatikan
di Timur Tengah saat ini juga bertujuan sama. Mengokohkan penjajahan
Barat atas Timur Tengah. Namun gerakan ini dipastikan gagal, karena umat
Islam telah memiliki kesadaran politik yang tinggi. Tidak hanya itu
umat Islam di Timur Tengah juga sedang bergerak menyamput era baru
dengan menegakkan Khilafah Islam. (AF/RZ/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar