Dibagian
lain, para para pemimpin Arab dan dunia Islam, nampaknya tidak
membiarkan terbukanya peluang terjadinya perang terbuka antara Hamas
dengan Zionis. Maka, para pemimpin Arab dan Islam memilih melakukan
negosiasi dengan Israel melalui fihak ketiga. Seperti negara-negara Uni
Eropa dan Amerika Serikat. Padahal, mereka itu penyokong Zionis-Israel.
Dalam
pertemuan yang berlangsung antara Presiden Mesir Mohamed Mursi dan
Perdana Menteri Turki, Tayyib Erdogan, serta Kepala Biro Politik, mereka
mengatakan ada "indikasi" bahwa Hamas dan Israel bisa mencapai
"gencatan senjata segera", Sabtu.
"Ada
beberapa indikasi bahwa mungkin akan terjadinya gencatan senjata
segera," kata Mursi bersama dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip
Erdogan, meskipun menambahkan bahwa "tidak ada jaminan", ucap keduanya
di Kairo.
Sementara
itu, para menteri luar negeri negara-negara Arab telah memberikan
dukungan terhadap upaya Mesir yang mengupayakan gencatan senjata, dan
mengakhiri serangan Israel di Gaza, kata mereka dalam sebuah pernyataan
setelah pertemuan Liga Arab di Kairo.
Para
Menteri Luar Negeri Arab bersepakat membentuk delegasi untuk
melakukan perjalanan ke daerah Gaza untuk menunjukkan dukungan. Ketua
Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan bahwa ia akan memimpin tim yang
akan mengunjungi Gaza dalam "satu atau dua hari", ujarnya Sabtu.
Para
Menteri Luar Negeri Liga Arab melakukan pertemuan di Kairo mengatakan
negara-negara Arab harus mengambil langkah-langkah praktis untuk
mendukung warga Palestina di Gaza yang sekarang ini diagresi Israel,
ujarnya.
Israel
meluncurkan kampanye udara besar-besaran pada hari Rabu dengan tujuan
diumumkan menghalangi Hamas, kelompok Islam Palestina yang menjalankan
Jalur Gaza, dari peluncuran roket yang telah melanda masyarakat selatan
selama bertahun-tahun.
Dalam
pernyataan itu, para menteri mengutuk apa yang mereka sebut Israel
"agresi" dan juga menyatakan "ketidakpuasan" atas kegagalan Dewan
Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata.
Para
Menteri Luar Negeri Liga Arab mengatakan mereka "memutuskan mendukung
upaya yang diberikan oleh Mesir dalam koordinasi dengan negara Palestina
untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza dan ... mencapai gencatan senjata yang akan menghentikan segera semua aksi militer. "
Sementara itu, di Kairo ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung Liga Arab, dan meneriakan "Pemboman Tel Aviv."
"Hari ini kita akan mengeluarkan pernyataan. Apa artinya? Ini tidak akan berarti apa-apa, "kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani. "Kita
perlu melakukan sesuatu yang praktis bagi mereka yang menderita,
setidaknya dari sudut pandang kemanusiaan", ujar al-Thani.
"Saya tidak berbicara tentang perang atau aksi militer ... Saya berbicara tentang menawarkan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina, "tambah Sheikh Hamad. Emir Qatar menjanjikan $ 400 juta untuk membantu mengembangkan Gaza selama kunjungannya ke Gaza pada bulan Oktober, lalu.
Selanjutnya,
pesawat tempur Israel melakukan pemboman terhadap gedung-gedung
pemerintah Hamas di wilayah Palestina, setelah kabinet Israel resmi
memerintahkan mobilisasi 75.000 pasukan cadangan Israel yang akan
melakkan perang darat.
Kunjungan
delegasi Arab ke Gaza akan mengikuti perjalanan oleh Tunisia Menteri
Luar Negeri Rafik Abdesslem, yang pergi pada hari Sabtu, dan Perdana
Menteri Mesir Hisham Kandil, yang bepergian pada hari Jumat, dengan
menggunakan perjalanannya untuk mengutuk tindakan Israel sementara
berjanji untuk bekerja untuk gencatan senjata.
Mursi
mengadakan pembicaraan dengan Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa
al-Thani dan Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan terfokus pada krisis
yang terjadi di Gaza. Nampaknya, ketika pemimpin itu mempunyai yang kuat
menyelamatkan rakyat Palestina, yang sedang menghadapi ancaman perang
oleh Zionis.
Erdogan
selama ini dikenal sebaagai tokoh yang sangat keras menentang segala
tindakan Israel terhadap Palestina. Bahkan, Turki menurunkan tingkat
hbungan diplomatik denganl Israel. Sedangkan kunjungan Emir Qatar ke
Gaza Oktober lalu, bertujuan memecahkan isolasi terhadap rakyat
Palestina.
Pemimpin Hamas Khaled Meshaal juga berada di Kairo untuk membahas krisis Gaza, kata satu sumber kepresidenan. Sebuah sumber kepresidenan mengatakan akan ada empat skenario antara Mursi, Emir Qatar, Perdana Menteri Turki dan Meshaal.
Sebelumnya,
Erdogan merencanakan akan melakukan perjalanan Gaza, dan Erdogan memuji
keputusan Mesir yang menarik duta besarnya dari Tel Aviv dalam
menanggapi serangan Israel. Turki menarik utusannya pada tahun 2010 atas insiden terpisah.
Zionis
Israel sekarang benar-benar menjadi negara yang terkucilkan,sesudah
Mesir, Turki, dan sejumlah negara Arab menarik perwakilannya di Tel
Aviv, dan tidak mau lagi menanggapi sikap Israel yang terus melakukan
kekerasan terhadap rakyat Palestina. af/wb. [www.syahidah.web.id]
Posting Komentar