Pernyataan itu juga mengatakan bahwa lebih dari 28.000 orang terpaksa
melarikan diri dari rumah mereka bulan ini, sebagai akibat dari
kekerasan sektarian yang meningkat di Myanmar.
Ribuan Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine telah berusaha
berlindung di kamp-kamp PBB, berdesakan dengan 75.000 orang yang
terlantar akibat kekerasan sebelumnya yang terjadi pada bulan Juni lalu.
“Dengan masuknya para pengungsi baru, kamp-kamp ini sudah penuh sesak
sedang terentang melampaui kapasitas dalam hal ruang, tempat tinggal,
dan kebutuhan dasar seperti makanan dan air,” ujar koordinator.
“Kebutuhan makanan di daerah tersebut telah naik dua kali lipat, dan
ada tidak cukup dokter untuk mengobati orang sakit dan terluka,”
tambahnya.
Amnesty International dan Human Rights Watch menerbitkan laporan,
yang isinya menyerukan agar pemerintah Myanmar segera mengambil tindakan
tegas, guna melindungi penduduk Muslim Rohingya dari kelompok Buddha
ekstremis. [sm/islampos/pt/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar