SBY berharap kekerasan dihentikan dan Palestina menjadi negara yang merdeka.
Dalam konteks ini, menurut SBY, tak
hanya ada satu negara (Israel), tapi harus ada satu negara lagi, yaitu
Palestina. Jadi, harus ada dua negara, Israel dan Palestina.
Pernyataan SBY itu keliru besar! Sebab,
Israel adalah penjajah, yang merampas dan menjarah tanah Palestina, lalu
mengusir orang-orang Palestina dari kampung halamannya. Penjajah Israel
harus mengembalikan seluruh tanah jajahannya kepada bangsa Palestina
tanpa syarat.
Tanah Palestina itu bukan hanya Gaza dan
Tepi Barat –itu pun (dua wilayah ini) tetap dikangkangi Israel dan
seakan berdiri sendiri-sendiri bahkan diadu domba antara Faksi Fatah
(Tepi Barat) dengan Hamas (Jalur Gaza).
Jadi, pernyataan SBY harus ada dua
negara (Israel & Paletina) itu bisa dibilang menyesatkan, karena
mengingkari sejarah, dimana Israel adalah penjajah dan penjarah yang
merampas tanah Palestina.
Yang dituntut bangsa Palestina dan Dunia
Islam saat ini adalah kemerdekaan penuh bangsa Palestina dengan seluruh
tanah dan wilayah yang diduduki (dijajah) Zionis Yahudi alias Zionis
Israel.
Maka, jika Indonesia memang mendukung
kemerdekaan bangsa Palestina, jangan setengah-setengah. Mendukung
Palestina sepenuhnya atau tidak sama sekali. Jika mendukung Palestina
Merdeka, itu artinya jangan pernah berpikir ada negara Israel, sebab
Yahudi Israel ini adalah penjajah, perampas tanah Palestina.
Tapi, jika memang setengah hati, dengan
masih menyebut (mengakui) ada negara Israel, itu berarti bisa dibilang
tidak sungguh-sungguh mendukung negara Palestina. Pantas saja pemerintah
Indonesia selama ini tak pernah tegas dengan Zionis Israel, sering
kegigit lidah dan gagap dalam bersikap. Masih ada "hati" untuk sebuah
"Negara Israel"?
Pelajaran yang pernah diperoleh Menlu RI
Marty Natalegawa yang diusir oleh si penjajah Zionis Israel saat ingin
mengikuti KTT Gerakan Non Blok di Ramallah, Palestina, Agustus 2012
lalu, mestinya lebih menyadarkan kita, siapa sesungguhnya kaum tengik
ini. Marty sendiri bilang, Israel itu negara yang menduduki (menjajah)
Palestina.
"Saya kira masalah Ramallah itu
(pengusiran, red) sekarang makin terang benderang, siapa Israel itu.
Negara yang menduduki Palestina selama puluhan tahun, selama berdekade
dia duduki Palestina," kata Marty saat ditemui di Istana Merdeka, Jl
Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat (detikcom, 7/8/2012).
Nah, sebagai negara yang menjajah, itu artinya, si Zionis ini bukanlah pemilik sah tanah yang didudukinya, walau secuil pun!
Jadi, alangkah tak logisnya jika ada
orang yang masih berpikir tanah Palestina itu dibagi dua menjadi "Negara
Israel" dan Negara Palestina. Negara Palestina, jelas! Karena, itu
memang tanahnya Palestina. Nah, "Negara Israel", dari mana?
(salam-online/www.syahidah.web.id)
Posting Komentar