Habib dalam blognya dan akun resminya di
situs jejaring sosial “facebook” melontarkan pertanyaan tentang
dominasi kaum sekuler terhadap Islam, dengan mengatakan: “Apakah media
sekuler akan tetap berjaya?”
Kemudian Habib menjelaskan sebab
kekuatan media ini sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut,
denganmengatakan: “Sudah jelas bahwa komposisi media di era rezim
sebelumnya telah membuat media dalam cengkeraman rezim dan elit sekuler,
serta para pengusaha yang berorientasi sekuler, sehingga manyoritas
media berorientasi sekuler.”
Ia menjelaskan bahwa media dengan
orientasi sekuler meningkat pesat setelah revolusi, karena dukungan dana
dari komunitas yang memiliki orientasi sekuler, serta dukungan dana
eksternal untuk media sekuler, sebab mereka takut akan perubahan besar
di Mesir setelah revolusi.
Politisi Kristen ini mengatakan bahwa
mempertahankan kecenderungan sekuler, adalah upaya untuk mempertahankan
kelangsungan rezim otoriter sebelumnya, yang telah digulingkan oleh
kekuatan revolusi.
Ia mengatakan: “Selain itu, bahwa arus
liberalisme sekuler, yang dikenal dengan keberadaan media dan
hegemoninya atas media bahkan di Barat sekalipun, di mana kita menemukan
bahwa sebagian besar media adalah milik kaum liberalis, dan kami
menemukan bahwa arus konservatif di Barat tidak menguasai media berita,
seperti arus liberalisme.”
Habib yakin bahwa fenomena media sekuler
akan tetap berjaya, dan elit sekuler akan terus menguasai media untuk
waktu yang lama. Ia menegaskan bahwa media adalah alat penting babi arus
liberalisme sekuler.
Habib mengatakan bahwa media sekuler
terus melancarkan serangan keras pada gerakan Islam secara keseluruhan,
dan meningkatkan serangan pada setiap kemenangan yang diraih oleh para
Islamis. Sementara di saat yang sama media Islam menderita kelemahan
yang parah, terutama dalam hal potensi dan pengaruh (islammemo.cc/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com)
Posting Komentar