Polisi setempat mengatakan pusat demonstrasi terjadi di jalan utama
Paris sementara lainnya berdemonstrasi di beberapa daerah seperti Lyon,
Toulouse dan Marseille.
Presiden Francois Hollande diketahui berjanji akan mengubah undang-undang Prancis agar pasangan gay bisa menikah.
Meskipun ditolak oleh lebih dari 1.000 kepala daerah dan pemimpin gereja
Katolik, kubu sosialis parlemen Prancis mengesahkan rancangan perubahan
UU itu awal bulan ini yang menjadi perdebatan sejak Januari.
Prancis memang telah mengizinkan pasangan gay memperoleh hak pekerjaan,
namun memperluas hak mereka merupakan kampanye Hollande sebelum terpilih
dalam pemilu Mei lalu.
Para demonstran di Paris serentak menggunakan kaos, selendang dan
membawa balon berwarna pink yang bergambar pria wanita menggandeng anak.
"Seorang anak membutuhan ayah dan ibu, dia butuh perhatian di sisi ibu
maupun ayah. Dengan disahkan UU ini kesempatan ini menjadi kecil."
"Ibu dan ayah memang sudah selayaknya dan kita tidak bisa menentang kodrat," ujar salah satu pendemo Marthe Vignault
Isu perkwainan sesama jenis memang sangat sensitif di Prancis. Kepala
Dewan Uskup Katolik Prancis Kardinal Andre Vingt-Trois baru-baru ini
menggambarkan pernikahan gay sebagai "kebohongan".
Saat ini hanya pasangan menikah yang diperbolehkan mengadopsi anak di
Prancis, sementara sejumlah negara termasuk Jerman, Swedia dan Inggris
telah membolehkan perkawinan sesama jenis dan adopsi oleh pasangan gay,
demikian BBC.[ant/b8/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar