
Tidak terbayang baik oleh orang yang ada
di dalam maupun di luar Mesir bahwa presiden Mursi akan menyeru ketua
entitas pencaplok kiblat pertama dan tempat suci ketiga, tujuan Isra’
Rasul saw, dengan ucapan “ ‘azîzî wa shadîq al-‘azhîm(tuanku dan temanku yang mulia)“ dan menutupnya dengan tanda tangannya di bawah kalimat “shadîqikum al-wafî(teman
baikmu)” mengharap “untuk negara Israel” –sesuai ungkapan surat-
kesejahteraan hidup! Justifikasi as-sayid Yasir Ali, penasihat media
presiden, menyatakan bahwa ini “redaksi seruan diplomasi hanyalah
masalah protokoler” dan bahwa “redaksi seruan kementerian luar negeri
Mesir seputar penunjukan duta besar baru juga sama dan tidak ada
deskriminasi untuk seorang pun”. Itu adalah dalih yang lebih tercela
dari dosa. Kami tidak senang presiden Mursi –yang merepresentasikan
revolusi yang datang untuk menghancurkan kebijakan-kebijakan rezim
sebelumnya yang berkasih sayang kepada Yahudi dan bermanis muka dengan
segala kalimat hipokrit– menempatkan dirinya dengan sikap hangat dan
intim terhadap pemimpin negara Yahudi. Padahal mereka adalah orang yang
paling keras kebenciannya kepada orang-orang yang beriman.
Ahmad al-Hamrawi salah seorang pemimpin
al-Ikhwan al-Muslimun di Aleksandria mengundurkan diri dari jamaah pada
sore tanggal 22/10 sebagai bentuk protes terhadap seruan kepada Simon
Peres itu. Padahal ia telah menjadi anggota selama 28 tahun. Mungkin
pengunduran diri tersebut menjadi sebagian penghiburan untuk masyarakat
bahwa ternyata masih ada orang yang berasal dari jamaah al-Ikhwan
sendiri yang mengkritik dan menolak tindakan-tindakan presiden. Hal itu
setelah individu-individu jamaah al-Ikhwan sebelumnya sibuk memberikan
justifikasi pembenaran terhadap apa saja yang keluar dari presiden,
meskipun menyalahi hukum syara’ dengan jelas. Mulai dari penghormatan
terhadap berbagai kesepakatan internasional, berlanjut pada pembenaran
utang ribawi dari IMF dan berakhir dengan surat yang telanjang tersebut!
Ahmad al-Hamrawi dalam pengunduran dirinya mengatakan: “Kami menduga
bahwa hanya Hosni Mubarak dan gengnya yang menjadi pengkhianat dan antek
zionisme dan Amerika. Akan tetapi akhirnya sekarang jelas bagi kita
bahwa peran pengkhianat ternyata lebih umum dan lebih luas. Jika Hozni
Mubarak adalah simpanan harta Israel, maka Mursi adalah teman baik
zionis sebagaimana yang ia catatkan dengan tangan kanannya”.
Kalimat terakhir yang ingin kami katakan
kepada presiden Mursi, “Bukankah daripada mengirimkan duta besar kepada
entitas pencaplok itu –bertukar piala yang diangkat!!-, lebih baik Anda
kirimkan pasukan Shalahuddin?! Masyarakat berharap, revolusi Mesir
menutup kedutaan Israel di Kaero, menghapus kesepakatan Camp David dan
mengembalikan kepada Mesir kehebatan, kemuliaan dan peran
kepemimpinannya di kawasan dan dunia.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ
أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا
جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka
(berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya
mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu (TQS al-Mumtahanah [60]: 2)
Syarif Zayid
Ketua Maktab I’lami Hizbut Tahrir
Posting Komentar