Rupanya, Rektor Universitas
Mahendradatta Bali ini, bukan kali ini saja membuat pernyataan yang
menyakiti umat Islam. Seorang Muslim Bali mengirimkan sebuah artikel
kepada Suara Islam Online.
Artikel itu ditulis oleh Arya Wedakarna,
yang juga President World Hindu Youth Organization (WHYO), dimana dalam
tulisan itu dia melecehkan Islam. Jadi, tak sekali ini dia melecehkan
Islam.
Meski tidak tegas menyebut para PSK itu
adalah perempuan-perempuan Islam, tetapi pernyataan Ketua DPD PNI
Marhaenisme Bali itu dipertegas lagi dalam tulisannya di paragraf empat.
Arya Wedakarna tegas memfitnah Islam bahwa gerakan penyebaran HIV/AIDS
adalah jihad tersembunyi yang dilakukan kelompok kecil fundamentalis
Islam.
“Dan kini, saya dituntut makin percaya,
ternyata gerakan penyebaran HIV/AIDS ini adalah gerakan jihad
tersembunyi yang dilakukan oleh kelompok kecil fundamentalis Islam yang
sama-sama menjadi sponsor Bom Bali I dan Bom Bali II,” tulisnya.
“Kenapa? Menurut mereka, Bali tidak akan
pernah bisa hancur karena Bom, ini di buktikan Bom bali I dan Bom Bali
II Tidak mampu menghancurkan kekuatan taksu Bali. Bali sebagai pulau
Hindu yang disayangi Dunia,” lanjutnya.
Cacian dan fitnah murahan Arya Wedakarna
tak berhenti sampai di situ, ia bahkan menuding berdirinya
warung-warung pecel lele, nasi pedas, tukang cukur, sertifikasi halal
bagi hotel dan restoran di Bali adalah upaya untuk menghancurkan Bali.
“Tetapi, kini ada senjata model baru
untuk menghancurkan Bali yakni gerakan ekonomi seperti gerakan pecel
lele, nasi tempong, nasi pedas, tukang cukur, gerakan labelisasi Halal
di setiap Hotel dan restoran di bali (saya akan bahas di setiap tulisan
berikutnya),” tulisnya lagi.
Arya Wedakarna menjelaskan bahwa dalam
hal penyebaran HIV/AIDS, diduga orang-orang Bali, anak-anak muda Bali
ketika mereka datang ke cafe, maka PSK tidak menyarankan untuk memakai
kondom, tapi sebaliknya jika kaum pendatang yang memanfaatkan PSK, maka
sangat disarankan memakai kondom.
“Mungkin gadis PSK itu sudah dicuci
otaknya, agar Bali ini 10 tahun ke depan banyak suami-suami, anak-anak
muda yang mati nelangsa karena HIV/AIDS,” tandasnya.
Sebelumnya, di paragraf yang sama ia
juga menuduh program Keluarga Berencana (KB) yang digalakkan pemerintah
merupakan cara untuk mengurangi populasi warga Hindu. Karena
kebodohannya, dia menyebut ada umat lain boleh berpoligami hingga lima
orang. Entah agama mana yang dia fitnah.
“Belum lagi aksi pemerintah dan program
KB-nya yang sukses mengurangi jumlah Krama Hindu dengan paksaan selalu
punya anak dua (yang di satu sisi umat lain boleh berpoligami dengan
istri maksimal lima orang). Tentu hal ini akan merugikan keluarga Hindu
yang terlanjur punya dua anak, tapi putranya mati karena AIDS atau
rabies,” katanya.
Siapa Arya Wedakarna?
Biodata sosok muda itu bisa ditemukan dalam websitenya, http://vedakarna.com.
Di sana dijelaskan bahwa Arya Wedakarna adalah lelaki kelahiran
Denpasar, 23 Agustus 1980. Gelarnya Raja Majapahit Bali Abhiseka Ratu
Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I.
Berulang kali dia mendapatkan
penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Tercatat ia pernah menyabet
gelar sebagai doktor termuda di Indonesia saat berusia 27 tahun dan
rektor termuda di Indonesia dengan usia 28 tahun.
Ia sekarang menjabat sebagai Rektor
Universitas Mahendradatta Bali, yang dikatakannya sebagai universitas
tertua di Bali yang didirikan oleh ayahnya, Shri Wedastera Suyasa,
bersama Presiden Soekarno.Pendidikan SD-SMAnya ditempuh di Bali. Tahun 2000 ia menempuh pendidikan di Melbourne Languange Center, Australia.
Pada 2002 ia kembali ke Indonesia dan
masuk Jurusan Manajemen Transportasi Udara di Universitas Trisakti.
Kemudian ia menyelesaikan S-2 dan S-3 nya di Universitas Satyagama
Jakarta. Ia mengklaim memiliki keahlian dalam bidang transportasi udara
dan manajemen pemerintahan.
Arya Wedakarna juga pernah terjun ke dunia hiburan. Ia menjadi model dan bintang film serta sinetron. (SI-Online/www.syahidah.web.id)
Manusia ini boleh bangga dengan gelarnya, tapi sayang akalnya pendek ...
BalasHapuskalian ingin dihormati tapi tidak menghormati kaum lain? coba sekarang anda semua datang kebali dan melihat situasi agama dibali, semua rukun,
BalasHapus