“Kedatangan para pemuda dari Libya, Yaman, Arab Saudi, Irak dan Mesir
untuk berperang melawan rezim Assad di Suriah hanya akan memperumit
penyelesaian krisis dan mengulangi masalah yang terjadi di Afghanistan,”
tulis Salman al-Awdah dalam websitenya.
“Tinggalkan Suriah karena rakyat Suriah bukan orang yang pengecut dan
tidak kekurangan orang… mereka tidak perlu lebih banyak pejuang
melainkan perlu dana dan senjata,” katanya, sambil menambahkan bahwa
sejumlah kecil pejuang asing tidak akan mempengaruhi jalannya konflik.
Sulit untuk memperkirakan jumlah para pejuang asing di Suriah, namun
rezim Presiden Bashar al-Assad mengklaim jumlah mereka ribuan, di tengah
laporan akan peningkatan jumlah mereka.
Awdah mengatakan kehadiran para pejuang Arab di Suriah mungkin akan
memaksa “Negeri-negeri Arab dan Eropa untuk menghentikan dukungan mereka
kepada rakyat Suriah dalam perang melawan rezim Assad yang mengklaim
sedang melawan teroris yang menyusup ke Suriah.”
Awdah, seorang anggota senior Persatuan Internasional Cendekiawan
Muslim, mengatakan dia tidak mengkhawatirkan pertempuran diantara sesama
kelompok oposisi di Suriah, dan meminta mereka untuk bersatu.
Ia memperingatkan bahwa semakin lama krisis saat ini berlanjut, semakin
jauh perang akan meluas dan mempengaruhi seluruh wilayah itu. [www.syahidah.web.id]
Sumber: Middle East Online 30/10/2012
Posting Komentar