Virginitas sangat dekat hubungannya
dengan melakukan hubungan seks. Menjaga virginitas berarti menjaga
hubungan pergaulan dengan lawan jenis agar nggak kebablasan. Virgin
enggaknya seseorang bukan hanya pada kondisi selaput dara saja, tapi
sudah pada perilaku seksual dia yang menjurus.
Wah…kayaknya hot banget neh bahasan kita kali ini. Baca terus sampai tuntas, yuukkkk!
Virginitas, bukan tentang selaput ‘gadis’
Virginitas bukan melulu pada utuh
tidaknya selaput dara yang menunjukkan kegadisan seorang cewek. Tapi
virginitas adalah kondisi mental dan akhlak seseorang dalam perilaku
seksualnya. Jadi pihak cowok pun juga bisa dikatakan nggak virgin kalo
ia sudah mulai berani melakukan seks bebas sebelum nikah.
Ada banyak kasus selaput dara robek
karena aktivitas olahraga atau naik sepeda. Ada juga kasus gonta-ganti
pasangan atau pacar tapi selaput dara masih utuh. Nah, di antara dua
kasus itu manakah yang masih virgin dan suci?
Jelas yang pertama dong. Meskipun
selaput dara sudah robek, tapi kasus pertama menunjukkan kesucian
seorang gadis. Tentu saja dengan catatan selama dia bukan pengikut
aliran gaul bebas loh yah. Sedangkan kasus kedua, biar kata dia ke
mana-mana membual suci hanya karena selaput dara utuh, itu juga masih
sangat bisa dipertanyakan. Selama dia beraktivitas mendekati zina alias
penggiat pacaran, maka kesucian dia hanya sebatas lip service semata.
Omong kosong.
Begitu juga dengan halnya para cowok.
Jangan karena kamu nggak punya selaput dara, bisa seenaknya saja main
seruduk sana-sini tanpa aturan. Emangnya kamu ayam? Meskipun banyak
orang bilang bahwa resiko cowok cenderung gak ada karena gak
meninggalkan bekas semisal hamil kayak kasus pada cewek, tapi ingatlah
bahwa dosa yang kamu tanggung juga sama besarnya. Jadi mending kamu
berpikir ribuan kali sebelum melakukan tindakan bodoh dengan melakukan
seks sebelum nikah.
….Berpikirlah ribuan kali sebelum melakukan tindakan bodoh dengan melakukan seks sebelum nikah….
Jadi bagi kamu kaum cowok, kudu juga
tetap harus mempertahankan virginitas hingga nanti saatnya tiba. Kapan
tuh? Yaitu kalo kalian sudah berani mengucapkan akad nikah di depan pak
penghulu. Okay dong yah?
Virgin ternoda, salah siapa?
Jawabannya adalah salah semua. Lho, kok?
Rentannya virginitas pada remaja saat
ini, gak peduli cewek ataukah cowok, bukan melulu urusan individu yang
lemah iman. Masyarakat yang lepas control dan individualis juga menjadi
pemicu maraknya seks bebas di kalangan remaja. Sebagai contoh adalah
seorang pemilik kost-an yang cenderung permisif (serba boleh) tentang
aturan berkunjung tamu putra ke kost putri. Mereka bisa pura-pura tidak
tahu bila mendapati hal tersebut di depan mata, hanya karena supaya
tempat kost-nya laku. Begitu juga dengan minimnya kepedulian dari
masyarakat sekitar. Alih-alih menegur apalagi menggerebek pelaku zina,
mereka hanya ambil jalan pintas ‘yang penting nggak mengganggu aku aja’.
….Remaja yang dasarnya lemah iman ini semakin bebas aja mau melakukan hal-hal yang amoral. Mereka merasa mendapat pembenaran dari sekitar….
Jadilah remaja yang dasarnya lemah iman
ini semakin bebas aja mau melakukan hal-hal yang amoral. Mereka merasa
mendapat pembenaran dari sekitar. Apalagi dari pihak berwenang dalam hal
ini control Negara, juga sangat lemah. Selama tak ada pasal pengaduan
sikap seseorang melanggar atau mengganggu orang lain, maka pezina tak
bisa dijerat undang-undang yang notabene memang mengadopsi dari hokum
pidana Belanda. Selama masing-masing pezina melakukannya suka sama suka,
tak ada hokum yang bisa menjerat perilaku asusila mereka.
Apalagi akhir-akhir ini penggiat gaul
bebas semakin giat saja menolak RUU pornografi dan pornoaksi. Dengan
berbagai dalih mereka mengatasnamakan pengekangan terhadap kebebasan
berekspresi. Belum lagi di pihak lain, mereka juga gencar membagikan
kondom gratis bagi para pemuda. Kondisi ini diperparah dengan tayangan
TV dan sinetron yang semuanya nyaris mengumbar aurat dan membangkitkan
syahwat para pemirsanya. Bahkan film Virgin pun dibuat dengan alasan
untuk mengingatkan remaja tentang bahaya gaul bebas. Tapi bukannya malah
ingat, tuh film malah mengumbar aurat dan membikin remaja mupeng (muka
pengen) untuk coba-coba. Waduh…lengkap sudah arah penodaan kaum muda
ini. [ria fariana/voa-islam/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Posting Komentar